Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza pada Selasa (24/9/2025) melaporkan bahwa sedikitnya 65.382 warga Palestina telah meninggal dunia akibat serangan militer Israel sejak Oktober 2023.
Dalam pernyataan resminya, kementerian menyebut sebanyak 38 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sementara 190 orang lainnya mengalami luka-luka. Dengan demikian, total korban luka akibat serangan tersebut kini mencapai 166.985 orang.
“Masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau lokasi,” demikian isi pernyataan tersebut.
Kementerian juga mengungkapkan bahwa dalam 24 jam terakhir, tiga warga Palestina tewas dan lebih dari 15 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Sejak 27 Mei, total warga yang tewas saat mencari bantuan kemanusiaan telah mencapai 2.526 orang, sementara 18.511 lainnya terluka dalam kondisi serupa.
Pasukan Israel diketahui melanjutkan operasi militernya di Gaza pada 18 Maret 2025, setelah gencatan senjata yang sempat berlangsung sejak Januari terhenti. Sejak saat itu, 12.823 orang tewas dan 54.944 lainnya terluka dalam rangkaian serangan baru.
Sebelumnya, pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah tersebut.