Harian Israel, Haaretz, melaporkan bahwa jumlah tentara Israel yang mencari dukungan psikologis sejak awal perang telah meningkat enam kali lipat.
Dikutip dari Aljazeera, Senin (22/7), layanan bantuan Kementerian Pertahanan mencatat peningkatan dramatis dalam panggilan darurat dari para reservis dan tentara, serta keluarga mereka.
Pekan lalu saja, hotline tersebut menerima empat panggilan dengan karakteristik bunuh diri yang memerlukan intervensi segera dari polisi, demikian laporan tersebut.
Menurut data dari asosiasi NTL yang mengoperasikan layanan bantuan tersebut, antara Oktober 2022 dan Juni 2023, sebelum perang, hotline harus menghubungi polisi sebanyak 35 kali karena ketakutan akan bunuh diri.
Setahun kemudian, jumlahnya melonjak menjadi 86 – meningkat sebesar 145 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah referensi juga melonjak enam kali lipat dibandingkan sebelum perang, dan dalam beberapa minggu terakhir jumlah permintaan pada malam hari telah berlipat ganda.
Peningkatan signifikan ini menunjukkan tingkat stres yang meningkat di kalangan tentara Israel dan keluarganya di tengah konflik yang sedang berlangsung.
Baca juga: Perintah evakuasi adalah upaya Israel untuk bantai warga Gaza di tempat “tak terlihat”
Baca juga: Indonesia belum bisa jadi mediator Israel-Palestina, kata Kemlu RI