Aljazeera melaporkan, delegasi perundingan Israel tiba di Qatar setelah mendapat proposal balasan dari Hamas awal pekan ini. Sementara pertempuran terus berlangsung di seluruh kawasan Jalur Gaza.
Tim perunding Israel dipimpin Kepala Mossad David Barnea bertemu dengan para mediator di Doha pada Jumat, (5/7), seperti dilaporkan Kantor Perdana Menteri (PM) Israel.
Kantor PM menyatakan, perundingan dijadwalkan untuk dilanjutkan pekan depan dengan penugasan tim perunding yang lain.
Kantor PM Israel mengatakan, masih ada “ketidaksepakatan antar pihak” tentang posisi mereka.
Perkembangan negosiasi terbaru ini terjadi sejak Hamas menyerahkan tanggapan baru kepada mediator Qatar, Mesir, dan Turki tentang jalan menuju gencatan senjata dan kesepatakan pertukaran tahanan.
Setidaknya 38,011 warga Palestina tewas akibat invasi penjajah Israel ke Gaza, menyusul serangan faksi perlawanan Palestina pimpinan Hamas pada 7 Oktober ke wilayah jajahan Israel. Israel mengklaim 1,139 warganya tewas dalam serangan itu.
Tidak ada penjelasan tentang proposal terbaru dari Hamas, tetapi pihak AS mengatakan sikap Hamas menunjukkan pergeseran dari posisi yang semula. Pejabat AS itu mengatakan kepada para reporter, sikap Hamas sebagai “terobosan”, meskipun berbagai rintangan masih ada.
Pada Jumat juru bicara Hamas, Jihad Taha mengatakan, proposal Hamas ditanggapi positif oleh para mediator. “Sementara sikap pemerintah Israel belum terlihat jelas,” menurut laporan kantor berita Assosiated Press.
Pokok pendirian Hamas adalah, apakah Israel akan melanjutkan serangan setelah semua sandera dibebaskan. Sementara, walaupun pihak AS berulang kali mengatakan Israel mendukung rencana gencatan senjata, Netanyahu juga terus mengatkan perang tidak akan berhenti hingga Hamas dihancurkan.