Satu lagi jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza pada Selasa, (20/8). Kematian jurnalis bernama Hamza Mourtaja itu menjadikan jumlah jurnalis tewas menjadi 170 orang sejak 7 Oktober.
Kantor media pemerintah Gaza tidak memberi keterangan lebih lanjut tentang kondisi kematiannya yang diberikan.
Sumber medis mengatakan bahwa Mourtaja tewas dalam serangan udara Israel di sekolah Mustafa Hafez, yang menjadi tempat penampungan ratusan warga sipil yang terlantar di bagian barat Kota Gaza.
Setidaknya 12 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel tersebut, menurut Badan Pertahanan Sipil.
Kantor media menyerukan kepada komunitas internasional dan kelompok pers “untuk menghentikan Israel dan mengadilinya di pengadilan internasional atas kejahatan terhadap warga sipil dan jurnalis Palestina.”
Dengan tambahan korban ini, jumlah jurnalis Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 mencapai 170 orang, menurut angka-angka Palestina.
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu.
Serangan Israel tersebut telah menewaskan lebih dari 40.170 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.740 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari 10 bulan sejak dimulainya serangan Israel, wilayah Gaza sebagian besar telah hancur akibat blokade yang melumpuhkan akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan penghentian segera operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung sebelum wilayah itu diserang pada 6 Mei lalu.