Friday, November 22, 2024
HomeBeritaKabinet Israel pecah, Menhan akui perang di Gaza berjalan tanpa tujuan jelas

Kabinet Israel pecah, Menhan akui perang di Gaza berjalan tanpa tujuan jelas

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah menyampaikan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa tujuan perang Israel perlu dievaluasi ulang, lansir New Arab.

Gallant menyatakan bahwa “perang ini dijalankan tanpa arah yang jelas.”

Surat Gallant disampaikan kepada Netanyahu tepat sebelum serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu dini hari, dilaporkan oleh Channel 13 Israel pada Ahad (27/10).

Perang Israel terhadap Gaza saat ini tergolong salah satu yang paling berdarah pada abad ke-21, dengan lebih dari 43.020 orang tewas dan 101.110 lainnya terluka sejak Oktober 2023.

Namun, Israel belum berhasil mencapai tujuannya yakni pembebasan warga Israel yang ditawan atau menghancurkan kemampuan militer Hamas meskipun jumlah korban sangat besar.

Gallant menulis, “Situasi saat ini, di mana kita beroperasi tanpa kompas yang jelas … merugikan keputusan kabinet.”

“Perkembangan signifikan dalam perang, terutama adanya serangan langsung antara Israel dan Iran, meningkatkan kebutuhan untuk diskusi dan pembaruan tujuan perang dengan pandangan menyeluruh mengenai semua arena dan kaitannya,” tambah Gallant.

Gallant mengusulkan empat tujuan perang yang diperbarui untuk Gaza, Lebanon, Iran, dan Tepi Barat dalam suratnya.

Untuk Gaza, dia mengusulkan tujuan “menciptakan situasi tanpa ancaman militer, mencegah peningkatan kemampuan teror, memastikan pembebasan seluruh sandera, dan mempromosikan alternatif pemerintahan selain Hamas.”

Di Lebanon, tujuannya adalah “menciptakan situasi keamanan yang memungkinkan warga utara [Israel] untuk kembali ke rumah mereka sesegera mungkin.”

Untuk Iran, tujuannya harus berupa “pencegahan dan menjaga Iran di luar konflik” dan untuk Tepi Barat, “mencegah kekerasan dengan menggagalkan terorisme.”

Kantor Netanyahu menanggapi surat Gallant dengan menggambarkannya sebagai pernyataan yang “cukup membingungkan” di tengah laporan perpecahan mendalam antara kedua politisi Likud tersebut.

“Ada satu kompas, yaitu tujuan perang yang ditentukan oleh kabinet keamanan. Tujuan tersebut terus dievaluasi dan baru-baru ini diperluas,” demikian tanggapan dari kantor Netanyahu.

Pada September lalu, Israel memperluas tujuan perang yakni memungkinkan warga kembali ke masyarakatnya.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah meminta surat perintah penangkapan bagi Netanyahu dan Gallant pada Mei atas dugaan kejahatan perang di Gaza, namun hingga saat ini surat perintah tersebut belum dikeluarkan.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular