Wednesday, January 22, 2025
HomeBeritaKepala militer Israel mundur karena gagal cegah serangan Hamas

Kepala militer Israel mundur karena gagal cegah serangan Hamas

Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, mengumumkan pada Selasa bahwa ia akan mengundurkan diri pada Maret mendatang, dengan alasan kegagalan militer dalam mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober, lansir Anadolu Agency.

Dalam sebuah pernyataan, Halevi mengatakan telah memberitahukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz mengenai niatnya untuk mengundurkan diri pada 6 Maret.

Pengunduran dirinya akan terjadi sekitar 10 bulan lebih awal dari masa jabatan standar selama tiga tahun, setelah menjabat selama dua tahun dan dua bulan.

Setelah Halevi, Kepala Komando Selatan Angkatan Darat Israel, Yaron Finkelman, juga mengumumkan pengunduran dirinya.

“Pada 7 Oktober 2023, saya gagal untuk mempertahankan Negev barat, dan kegagalan ini akan tetap terukir dalam ingatan saya seumur hidup,” tulis Finkelman dalam surat pengunduran dirinya. Gaza terletak di bawah Komando Selatan angkatan darat.

Pengunduran diri ini terjadi pada hari ketiga gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan yang mulai berlaku pada 19 Januari, yang menangguhkan perang genosida Israel terhadap Jalur Gaza.

Setelah pengunduran diri tersebut, mantan Menteri Pertahanan dan pemimpin Partai Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman, menyerukan agar pemerintah Israel mengundurkan diri.

Pemerintahan sayap kanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berkuasa sejak akhir Desember 2022.

“Hormati Kepala Staf Herzi Halevi, dan kini Perdana Menteri serta seluruh pemerintahannya yang buruk harus bertanggung jawab dan mengundurkan diri,” kata pemimpin oposisi, Yair Lapid, melalui akun X-nya.

Netanyahu secara berulang kali menolak seruan oposisi untuk pemilu lebih awal selama lebih dari setahun dan menolak untuk mengambil tanggung jawab atas serangan 7 Oktober.

Beberapa pejabat Israel telah mengundurkan diri terkait kegagalan dalam menangani serangan 7 Oktober, yang paling menonjol adalah Kepala Direktorat Intelijen Angkatan Darat Israel, Aharon Haliva.

Perang Israel terhadap Gaza telah menyebabkan hampir 47.000 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 110.700 orang lainnya terluka. Perang ini juga menyebabkan kehancuran besar-besaran dan krisis kemanusiaan yang mengklaim nyawa banyak lansia dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional terkait perang yang dilancarkan terhadap wilayah tersebut.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular