Israel menyetujui kesepakatan ekspor gas alam bersejarah dengan Mesir, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu (17/12/2025), menyebutnya sebagai “kesepakatan gas terbesar sepanjang sejarah Israel.”
“Hari ini saya menyetujui kesepakatan gas terbesar dalam sejarah Israel. Nilainya mencapai 112 miliar shekel (sekitar Rp 600 triliun),” ujar Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi. “Kesepakatan ini dengan perusahaan Amerika Chevron, bersama mitra Israel, akan memasok gas ke Mesir.”
Kesepakatan yang awalnya ditandatangani pada Agustus lalu namun sempat tertunda karena sejumlah masalah, akan menyediakan gas dari ladang Leviathan di Israel ke Mesir. Netanyahu menekankan bahwa kesepakatan ini akan membantu “menjamin stabilitas di kawasan.”
Ekspor gas ini diperkirakan akan meringankan krisis energi Mesir, yang selama beberapa tahun terakhir harus mengeluarkan miliaran dolar untuk impor gas alam cair (LNG) setelah produksi domestik menurun sejak 2022.


