Monday, July 28, 2025
HomeBeritaKibarkan bendera Palestina di Mekkah, jamaah ditangkap, Saudi tuai kecaman

Kibarkan bendera Palestina di Mekkah, jamaah ditangkap, Saudi tuai kecaman

Aparat keamanan Arab Saudi menangkap seorang jemaah asal Mesir di Masjidil Haram, Mekah,

Penangkapan itu setelah ia mengibarkan bendera Palestina di samping Ka’bah dan menyerukan diakhirinya blokade serta kelaparan di Gaza. Tindakan ini memicu gelombang kecaman luas dari berbagai pihak.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pria tersebut terlihat meneriakkan seruan emosional “Wa Islamah!”, ungkapan klasik yang menggambarkan kepedihan saat Islam atau umat Muslim terancam.

Ia sembari memohon agar umat Islam segera bertindak menyelamatkan penduduk Gaza yang tengah menderita kelaparan.

“Anak-anak Gaza sedang sekarat. Wahai kaum Muslimin!” teriaknya dengan penuh keharuan.

Beberapa detik kemudian, sejumlah petugas keamanan Saudi mendekat dan langsung menahan pria itu di dalam kompleks Masjidil Haram.

Insiden ini kembali memunculkan perdebatan lama mengenai larangan ketat Arab Saudi terhadap segala bentuk ekspresi politik di 2 tanah suci.

Otoritas Saudi selama ini melarang slogan, simbol, maupun atribut kebangsaan—termasuk pengibaran bendera—selama pelaksanaan haji dan umrah, dengan alasan untuk menjaga kekhusyukan ibadah.

Namun, para pengkritik menilai larangan tersebut telah digunakan sebagai alat represi untuk membungkam solidaritas terhadap Palestina dan membatasi ekspresi kepedulian umat Islam terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi.

Bukan kali ini saja peristiwa semacam itu terjadi. Pada 2023, seorang jemaah asal Inggris sempat ditahan karena mengenakan keffiyeh putih dan tasbih berwarna bendera Palestina.

Di luar Tanah Suci, otoritas Saudi juga dilaporkan memperluas tindakan keras terhadap warga negaranya sendiri yang menyuarakan kritik terhadap Israel atau menunjukkan solidaritas terhadap Gaza di dunia maya.

Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman naik ke tampuk kekuasaan pada 2017, kelompok-kelompok pemantau HAM mencatat lonjakan jumlah penangkapan yang berkaitan dengan ekspresi damai.

Khususnya unggahan media sosial yang dinilai mengkritik kebijakan luar negeri kerajaan atau aliansi-aliansi strategisnya di kawasan.

Dengan terus berlanjutnya perang Israel di Gaza, penangkapan di Mekah ini semakin menebalkan kekhawatiran bahwa dukungan publik terhadap Palestina mulai diperlakukan sebagai tindak kriminal di Arab Saudi.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular