Saturday, July 26, 2025
HomeBeritaKontras dengan dunia internasional, Menteri Israel klaim tak ada kelaparan di Gaza

Kontras dengan dunia internasional, Menteri Israel klaim tak ada kelaparan di Gaza

Menteri Keamanan Nasional Israel dari sayap kanan jauh, Itamar Ben Gvir, pada Jumat (25/7/2025) menyatakan bahwa “tidak ada kelaparan nyata di Gaza,” sebuah klaim yang bertentangan langsung dengan peringatan puluhan negara dan lembaga kemanusiaan internasional mengenai bencana kelaparan yang terus memburuk di wilayah kantong tersebut.

Dalam unggahan di platform X, Ben Gvir menulis: “Tidak ada kelaparan nyata di Gaza. Jika mereka lapar, mereka sudah mengembalikan para sandera ke rumah,” sambil menambahkan, “Saya mendukung untuk membuat Hamas kelaparan di Gaza.”

Ben Gvir, yang memimpin partai ultranasionalis Jewish Power, dikenal luas karena pandangan ekstremnya. Ia secara terbuka menyerukan penghentian total bantuan kemanusiaan ke Gaza, pendudukan kembali wilayah tersebut, pengusiran seluruh penduduk Palestina, serta pembangunan permukiman Yahudi baru.

Pernyataannya tersebut disampaikan untuk membela kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang secara aktif mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Kebijakan ini telah dikecam luas sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap penduduk sipil.

Komentar Ben Gvir sangat bertolak belakang dengan pandangan berbagai pemerintah dunia dan lembaga-lembaga seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menilai bahwa Gaza kini berada di ambang bencana kelaparan massal. PBB bahkan menuduh Israel menggunakan makanan sebagai senjata perang, dalam konflik yang dituduh mengarah pada tindakan genosida.

Sejak 7 Oktober 2023, Gaza mengalami serangan militer besar-besaran dari Israel. Sejak 2 Maret 2025, seluruh perbatasan Gaza ditutup total, termasuk akses untuk makanan, pasokan medis, dan bantuan kemanusiaan.

Penutupan ini telah menyebabkan lonjakan kasus malnutrisi akut, terutama di kalangan anak-anak dan orang sakit. Kondisi kelaparan parah dilaporkan di berbagai wilayah, dan organisasi bantuan memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk mencegah kematian massal akibat kelaparan.

Israel menolak seruan internasional untuk gencatan senjata dan terus melanjutkan serangan ke Gaza. Lebih dari 59.500 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan udara dan darat telah menghancurkan infrastruktur Gaza, menyebabkan krisis pangan dan penyebaran penyakit menular.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel saat ini juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresi militer terhadap wilayah Gaza.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular