Dua orang tewas dalam serangan udara Israel di selatan Lebanon pada Senin, pelanggaran terbaru terhadap perjanjian gencatan senjata, menurut media Lebanon.
Badan berita negara NNA melaporkan bahwa kedua korban adalah saudara laki-laki yang meninggal saat serangan menargetkan sebuah bengkel kayu di pinggiran kota Al-Bayyad, distrik Tyre.
Serangan ini terjadi tak lama setelah media lokal melaporkan drone Israel terbang rendah di atas desa-desa di distrik Zahrani, wilayah selatan Lebanon.
Menurut NNA, sebuah drone Israel menjatuhkan granat kejut di lingkungan Al-Kasayir, timur kota perbatasan Meiss al-Jabal, tanpa menimbulkan korban luka.
Tentara Israel membenarkan serangan tersebut, mengklaim telah menewaskan anggota Hezbollah Hussein Ibrahim Suleiman dan Hassan Ibrahim Suleiman.
Israel diketahui kerap melancarkan serangan udara di Lebanon dengan alasan menargetkan infrastruktur Hezbollah, meski perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada November 2024.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, tentara Israel seharusnya menarik diri dari selatan Lebanon pada Januari 2025. Namun hingga kini, pasukan Israel hanya melakukan penarikan sebagian dan tetap mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.


