Friday, November 21, 2025
HomeBeritaLaporan: Telan biaya USD 500 juta, AS akan bangun pangkalan dekat Gaza

Laporan: Telan biaya USD 500 juta, AS akan bangun pangkalan dekat Gaza

Amerika Serikat dilaporkan berencana membangun pangkalan militer besar di selatan “Israel”, dekat perbatasan Gaza, yang disebut-sebut akan mendukung pasukan internasional dalam menjaga gencatan senjata rapuh di Jalur Gaza.

Menurut media berbahasa Ibrani Ynet dan Shomrim, fasilitas tersebut akan menjadi peningkatan signifikan keterlibatan AS di kawasan, sekaligus menjadi pangkalan militer besar pertama AS di wilayah “Israel”.

Pangkalan yang diusulkan itu diperkirakan menelan biaya sekitar 500 juta dolar AS dan dapat menampung beberapa ribu personel dari berbagai negara.

Bloomberg melaporkan bahwa militer AS tengah mengkaji pembangunan struktur sementara yang mandiri dan mampu menampung hingga 10.000 personel, termasuk ruang kantor seluas 10.000 kaki persegi, untuk periode awal selama 12 bulan.

Angkatan Laut AS telah mengeluarkan Request for Information kepada para kontraktor untuk menghitung estimasi biaya, menandakan proyek ini masih pada tahap eksplorasi awal.

Tujuan utama pangkalan ini adalah mendukung operasi pasukan internasional yang mengawasi gencatan senjata antara “Israel” dan Hamas, memantau penyaluran bantuan kemanusiaan, dan menopang tata kelola pascaperang di Gaza.

Inisiatif tersebut sejalan dengan rencana perdamaian Gaza 20 poin Presiden Donald Trump, yang mencakup pembentukan pasukan internasional berotoritas PBB untuk menjamin stabilitas jangka panjang.

Sejumlah pengkritik menyebut rencana ini sebagai bagian dari “pengambilalihan AS” terhadap Gaza, yang dinilai dapat membuka jalan bagi eksploitasi sumber daya dan memperkuat kehadiran militer Amerika di Timur Tengah.

Rencana Trump

Pada Senin, Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi yang memberikan mandat pengawasan bantuan kemanusiaan dan tata kelola umum Gaza kepada sebuah badan baru, membuka jalan lebih luas bagi keterlibatan multinasional.

Rencana ini telah mendapat dukungan beberapa negara Arab dan Otoritas Palestina, sementara China dan Rusia abstain dalam pemungutan suara.

Perkembangan terkait lainnya adalah keberadaan Civil-Military Coordination Center (CMCC) yang dipimpin AS di Kiryat Gat, “Israel”, sekitar 20 mil dari Gaza.

Gudang yang dialihfungsikan itu kini menampung sekitar 150 personel militer AS di bawah Komando Pusat (CENTCOM), bersama staf dari lebih dari 40 negara, yang mengoordinasikan bantuan dan upaya keamanan tanpa memasuki wilayah Gaza.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler