Tentara Lebanon pada Rabu mengumumkan bahwa mereka sedang mempersiapkan untuk dikerahkan ke selatan negara itu setelah gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah mulai berlaku.
Dalam pernyataan resmi, tentara Lebanon mengatakan, berdasarkan permintaan pemerintah, mereka akan melakukan pengerahan ke selatan Lebanon bekerjasama dengan pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dan sesuai dengan pelaksanaan resolusi PBB 1701.
Resolusi 1701 yang diadopsi pada 11 Agustus 2006, meminta penghentian total permusuhan antara Hizbullah dan Israel serta pembentukan zona bebas senjata di antara Garis Biru dan Sungai Litani di selatan Lebanon, dengan pengecualian untuk tentara Lebanon dan UNIFIL.
Tentara Lebanon juga mengimbau warga untuk menunda kepulangan ke desa dan kota yang berada di garis depan, “di mana musuh Israel masuk, sambil menunggu penarikan mereka sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata.”
Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Lebanon itu mulai berlaku beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bahwa proposal untuk mengakhiri konflik telah tercapai, dengan harapan gencatan senjata ini dapat menghentikan serangan udara Israel ke kota-kota dan desa-desa Lebanon serta mengakhiri pertempuran lintas perbatasan yang telah berlangsung selama setahun.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.760 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi sejak Oktober tahun lalu.