Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 60.430 warga Palestina tewas sejak konflik bersenjata antara Israel dan kelompok Hamas kembali memanas pada Oktober 2023. Laporan tersebut disampaikan pada Sabtu (2/8/2025), seperti dikutip kantor berita Anadolu.
Dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian, sebanyak 98 jenazah telah dibawa ke rumah sakit, sementara 1.079 orang lainnya mengalami luka-luka. Dengan demikian, total korban luka sejak awal agresi tercatat mencapai 148.722 orang.
Kementerian juga menambahkan bahwa masih banyak korban yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan atau tergeletak di jalan, namun belum dapat dievakuasi karena keterbatasan akses bagi tim penyelamat.
Sejak 27 Mei 2025, ketika operasi kontroversial Gaza Humanitarian Foundation dimulai, tercatat sebanyak 1.422 orang tewas dan lebih dari 10.067 orang lainnya luka-luka saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan. Dalam 24 jam terakhir saja, 39 orang dilaporkan tewas dan 849 lainnya luka-luka dalam insiden serupa.
Militer Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza sejak 18 Maret lalu, setelah sebelumnya sempat diberlakukan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada Januari 2025.
Sementara itu, pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah tersebut.