Lebih dari 12.000 warga Palestina dari Jalur Gaza telah ditahan oleh militer Israel sejak dimulainya operasi militer besar-besaran pada Oktober 2023, demikian disampaikan oleh Prisoners’ Media Office pada Jum’at (30/5/2025).
Dalam pernyataannya, lembaga tersebut menyebut bahwa setidaknya 3.500 orang masih ditahan di fasilitas-fasilitas militer Israel, termasuk di antaranya petugas medis, personel pertahanan sipil, serta jurnalis.
Sepanjang bulan Mei saja, militer Israel dilaporkan menangkap sekitar 700 warga Palestina dari wilayah Gaza.
Laporan itu juga mengungkap bahwa militer Israel telah membuka pusat-pusat penahanan baru di bawah pengawasannya sendiri, tempat di mana berbagai bentuk penyiksaan dan perlakuan kejam yang dilarang secara internasional disebut terjadi.
Menurut kelompok tersebut, otoritas Israel secara resmi hanya mengakui penahanan terhadap 1.846 warga Gaza, yang diklasifikasikan sebagai “kombatan ilegal.” Namun, hasil interogasi, klaim kelompok itu, menunjukkan bahwa banyak dari mereka tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok perlawanan bersenjata.
Sejak Oktober 2023, sebanyak 70 warga Palestina meninggal dunia di dalam tahanan Israel, dan 44 di antaranya berasal dari Jalur Gaza, demikian isi pernyataan tersebut.
Hingga kini, otoritas Israel belum memberikan tanggapan terhadap tuduhan-tuduhan tersebut.