Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Senin (9/6), mengecam keras blokade Israel terhadap Jalur Gaza dan menyebutnya sebagai tindakan skandal.
Ia menyerukan penghentian segera serangan, pembebasan para tahanan, serta pembukaan kembali jalur-jalur perlintasan bantuan kemanusiaan.
Pernyataan ini disampaikan tak lama setelah pasukan Israel mencegat kapal yang membawa aktivis pro-Palestina, termasuk 6 warga negara Prancis, pada dini hari.
Kapal tersebut merupakan bagian dari armada Madelene yang berlayar membawa bantuan dan solidaritas ke Gaza.
“Prancis waspada dan berdiri bersama seluruh warganya saat mereka berada dalam bahaya,” kata Macron.
Ia menegaskan bahwa negaranya telah mengirimkan semua pesan yang diperlukan kepada pemerintah Israel untuk menjamin keselamatan para aktivis dan memfasilitasi pemulangan mereka ke tanah air.
Pernyataan Macron ini menambah tekanan diplomatik terhadap Tel Aviv di tengah meningkatnya kritik internasional atas pembatasan ketat terhadap pengiriman bantuan ke wilayah Gaza, yang masih dilanda krisis kemanusiaan akut sejak dimulainya agresi militer Israel pada Oktober 2023.
