Panglima Angkatan Darat Malaysia, Jenderal Muhammad Hafizuddeain, menyatakan bahwa pihaknya siap bergabung dalam misi pasukan perdamaian di Gaza jika diminta.
Hal ini disampaikan usai penutupan Konferensi Kepala Staf Angkatan Darat Indo-Pasifik ke-14, seperti dilaporkan kantor berita negara Bernama dan Anadolu, Kamis (26/9/2025).
“Kami telah terlibat dalam berbagai misi penjaga perdamaian sejak tahun 1960, mulai dari Kongo, Somalia, Bosnia, hingga Kamboja,” ujar Hafizuddeain kepada wartawan.
Meski demikian, ia menekankan bahwa keputusan pengiriman pasukan akan tetap bergantung pada kebijakan pemerintah Malaysia, serta evaluasi terhadap efektivitas dan keamanan misi tersebut.
Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirim hingga 20.000 personel sebagai bagian dari pasukan multilateral guna menjaga perdamaian di Gaza.
Berbicara di Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Selasa lalu, Prabowo menyatakan:
“Jika Dewan Keamanan dan Sidang Majelis Umum memutuskan, Indonesia siap mengirim 20.000, bahkan lebih, prajurit guna membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau wilayah Palestina lainnya — sebagai bagian dari pasukan multilateral yang bersatu.”
Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 65.500 warga Palestina — mayoritas perempuan dan anak-anak. Pemboman tanpa henti telah menjadikan Jalur Gaza nyaris tak layak huni, memicu kelaparan luas dan menyebarnya berbagai penyakit.
