Friday, June 6, 2025
HomeBeritaMaut di titik bantuan: Lebih 20 warga Gaza tewas dalam serangan terbaru...

Maut di titik bantuan: Lebih 20 warga Gaza tewas dalam serangan terbaru Israel di Rafah

Lebih dari 20 warga Palestina gugur dan ratusan lainnya terluka dalam serangan terbaru yang dilancarkan oleh pasukan pendudukan Israel di barat Rafah, Gaza.

Mereka menjadi korban ketika sedang menunggu bantuan kemanusiaan di salah satu pusat distribusi yang didirikan oleh lembaga bantuan asal Amerika Serikat.

Menurut laporan saluran Al-Aqsha, tim evakuasi dan medis di Gaza mengonfirmasi bahwa mereka telah mengevakuasi 23 jenazah dan lebih dari 200 korban luka dari lokasi.

Serangan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian pembantaian di pusat distribusi bantuan, yang sejauh ini telah merenggut nyawa 75 warga dan melukai sekitar 400 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza per Senin lalu.

Serangan ini bukan insiden tunggal. Selama tiga hari berturut-turut, militer Israel terus menargetkan warga sipil di dekat lokasi distribusi bantuan di Rafah, selatan Gaza.

Militer Israel berdalih bahwa tembakan diarahkan ke individu yang “bergerak mendekati pasukan dan menimbulkan ancaman”, meskipun mereka berada hampir setengah kilometer dari lokasi distribusi bantuan.

Perang dalam bungkus bantuan

Namun bagi otoritas Palestina di Gaza, narasi itu hanya kedok untuk membenarkan kejahatan perang yang tengah berlangsung.

Ismail al-Thawabteh, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, menyebut bahwa sistem distribusi bantuan saat ini telah menjadi alat perang yang terorganisir.

“Ini bukan sekadar bantuan, melainkan bentuk pemerasan kolektif. Bantuan dijadikan umpan mematikan,” katanya kepada Al Jazeera Net.

Thawabteh mengungkap bahwa distribusi bantuan yang dimulai sejak 27 Mei oleh perusahaan Amerika-Israel telah berubah menjadi “perangkap kematian kolektif.”

Dalam rentang waktu singkat, 49 orang tewas dan lebih dari 300 luka-luka di sekitar pusat distribusi, menunjukkan bahwa motif di baliknya bukan kemanusiaan, melainkan penguasaan wilayah melalui kekerasan.

Mekanisme pemusnahan sistematis

Kecaman juga datang dari organisasi HAM internasional. Euro-Med Human Rights Monitor menuduh Israel menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari “mekanisme pemusnahan sistematis” terhadap rakyat Palestina.

Rami Abdu, ketua lembaga tersebut, mengatakan bahwa pembantaian terhadap warga yang kelaparan menunjukkan bagaimana “rekayasa kelaparan” diterapkan secara harfiah, di mana makanan dijadikan alat untuk menjebak dan membunuh.

Menurut Abdu, Israel dengan sengaja mengirimkan pesan kepada warga Palestina bahwa penolakan terhadap usulan mediator Steven Wiettkof akan berujung bukan hanya pada penghentian bantuan, tetapi juga pembunuhan terhadap siapa pun yang mendekati pusat distribusi.

Ia juga mengecam sikap lembaga internasional yang menurutnya secara memalukan tunduk pada kehendak Israel, dengan memperlakukan pembantaian ini seolah hanya kegagalan teknis dalam logistik bantuan.

Kemarahan dan kesedihan yang mendunia

Rekaman video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan warga yang tewas atau terluka akibat serangan di lokasi bantuan.

Pemandangan mengerikan itu memicu kemarahan luas di dunia maya, dengan ribuan warganet Palestina dan Arab menyampaikan keterkejutan dan protes terhadap apa yang mereka anggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sejak awal Maret, Israel menerapkan blokade total atas Gaza, menutup semua akses bantuan dan bahan makanan bagi lebih dari dua juta penduduk.

Beberapa truk bantuan hanya bisa masuk setelah intervensi Amerika Serikat pasca pembebasan seorang tentara Israel-Amerika.

Sejak 27 Mei, lembaga “Gaza Humanitarian Foundation” asal AS memulai distribusi paket bantuan dari pusat di wilayah barat Rafah dan berencana membuka empat pusat tambahan di Gaza tengah dan selatan.

Namun, lembaga ini tak memiliki data warga yang akurat dan tidak berkoordinasi dengan UNRWA atau organisasi kemanusiaan lain, menyebabkan kekacauan besar dalam pelaksanaan distribusi.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular