Saturday, November 16, 2024
HomeHeadlineMedia Al-Qassam ungguli narasi propaganda Israel

Media Al-Qassam ungguli narasi propaganda Israel

Perang ini bukan hanya soal siapa yang lebih kuat di medan pertempuran, tetapi juga siapa yang mampu memenangkan hati dan pikiran masyarakat global. Dan dalam hal ini, Al-Qassam seolah memiliki keunggulan tersendiri

Satu tahun Perang Taufan Al-Aqsa berjalan, Brigade Izzudin Al-Qassam tidak hanya siap dalam hal persenjataan saja. Divis media Al-Qassam juga siap, bahkan mendominasi dalam perang informasi.

Selama periode tersebut, Al-Qassam mampu mendokumentasikan operasi militer mereka dengan presisi dan kecanggihan. Mereka menghadirkan video-video yang memperlihatkan serangan balasan mereka terhadap pasukan dan kendaraan Israel di berbagai penjuru Gaza.

Salah satu elemen ikonik yang sering muncul dalam dokumentasi Al-Qassam adalah “segitiga merah terbalik”, yang digunakan untuk menandai tentara dan kendaraan Israel dalam operasi serangan atau penyergapan.

Segitiga ini menjadi simbol perjuangan Palestina. Begitu terkenalnya, hingga pemerintah Jerman melarang penggunaan simbol ini dalam protes pro-Palestina.

Para pengamat media sosial membandingkan liputan militer Al-Qassam dengan dokumentasi serangan Israel.

Banyak yang menilai bahwa media militer Israel kerap gagal menampilkan bukti nyata dari operasi mereka. Beberapa video yang mereka rilis bahkan dianggap kurang kredibel.

Sebaliknya, video-video Al-Qassam yang memperlihatkan serangan langsung terhadap kendaraan lapis baja dan tentara Israel di jalan-jalan sempit Gaza terus mendapatkan perhatian luas.

Berikut catatan Aljazeera Arabic terkait keunggulan kerja media Brigade Al-Qassam selama perang.

Unggul dalam Pengaruh Internasional

Dalam dunia peperangan modern, bukan hanya serangan fisik yang penting—narasi dan cara penyampaian peristiwa juga memainkan peran besar.

Dengan perkembangan kemampuan media Al-Qassam dalam memproduksi konten yang dianggap profesional dan tepat sasaran, para analis politik menyoroti bagaimana Al-Qassam berhasil menyampaikan pesan mereka kepada dunia, termasuk kepada Israel.

Beberapa aktivis bahkan menyebut liputan media Al-Qassam sebagai salah satu yang terbaik dalam memberikan gambaran realistis dari lapangan. Yang secara tak langsung memunculkan simpati terhadap perlawanan Palestina.

Sementara itu, militer Israel sering kali dikritik karena dokumentasi serangannya yang dinilai kurang transparan.

Salah satu video yang dipublikasikan oleh juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menampilkan pasukan Israel yang menembaki dinding-dinding bangunan, tanpa terlihat adanya kontak langsung dengan pejuang Palestina, membuat video tersebut menjadi bahan ejekan di media sosial.

Menguasai Narasi Konflik

Berkat liputan media mereka yang dinilai akurat dan jujur, Brigade Al-Qassam berhasil memperoleh simpati dari berbagai kalangan, termasuk jurnalis internasional dan pengamat politik.

Media Al-Qassam dinilai berhasil memperlihatkan kepada dunia perjuangan rakyat Palestina yang terus berlangsung di bawah blokade dan agresi Israel. Ini membuat kelompok tersebut dianggap berhasil memenangkan peperangan di ranah media, selain pertempuran fisik di lapangan.

Perang ini bukan hanya soal siapa yang lebih kuat di medan pertempuran, tetapi juga siapa yang mampu memenangkan hati dan pikiran masyarakat global. Dan dalam hal ini, Al-Qassam seolah memiliki keunggulan tersendiri.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular