Surat kabar Israel Maariv pada Jumat (25/10/2025) melaporkan bahwa Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, diduga menyerukan agar tentara membuka tembakan terhadap setiap anak Palestina yang mendekati apa yang disebut sebagai “garis kuning” di Jalur Gaza.
Menurut laporan tersebut, pernyataan Ben-Gvir muncul dalam konteks pembahasan langkah-langkah peningkatan keamanan di sepanjang perbatasan Gaza. “Garis kuning” disebut sebagai batas peringatan yang ditetapkan oleh militer Israel untuk mencegah warga Palestina mendekati pagar perbatasan.
Wilayah yang disebut “garis kuning” terletak di dekat pagar pembatas Gaza dan menjadi zona yang diawasi ketat oleh militer Israel. Pasukan patroli ditempatkan di sepanjang pagar tersebut, dilengkapi dengan kamera pengintai serta teknologi pendeteksi gerakan guna mencegah upaya penyusupan atau pendekatan ke perbatasan.
Sejumlah pakar militer menilai bahwa instruksi untuk menembak anak-anak merupakan bentuk eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kebijakan militer Israel. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan semacam itu dapat memicu kecaman luas dari sisi hukum dan etika internasional.


