Sunday, August 24, 2025
HomeBeritaMedia Israel: Pemerintahan Netanyahu terancam runtuh jika caplok Gaza

Media Israel: Pemerintahan Netanyahu terancam runtuh jika caplok Gaza

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebut bertekad melanjutkan rencana reokupasi Jalur Gaza, di tengah peringatan dari sejumlah sumber keamanan bahwa tanpa langkah tersebut, pemerintahannya berisiko runtuh. Demikian dilaporkan media lokal Israel pada Sabtu (24/8/2025), mengutip Anadolu.

Harian Maariv melaporkan bahwa seorang sumber militer yang tak disebutkan namanya menyatakan Netanyahu “bersikeras melanjutkan ofensif Gideon’s Chariots 2.”

“Dia memahami bahwa tanpa operasi ini, dia tidak akan mampu menjaga kohesi pemerintah, dan koalisi akan bubar,” kata sumber tersebut.

Sejumlah menteri dari partai-partai sayap kanan, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan menarik dukungan terhadap koalisi jika Netanyahu menyetujui kesepakatan gencatan senjata atau penghentian operasi militer di Gaza, yang telah berlangsung hampir 23 bulan.

Terkait upaya pembebasan sandera, sumber militer menyebut bahwa Israel sedang bernegosiasi berdasarkan rencana yang diajukan oleh utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dua pekan lalu, yang memungkinkan pembebasan sebagian sandera tanpa menghentikan perang.

Menurutnya, setelah Hamas menyetujui seluruh tuntutan Israel, termasuk mengembalikan sepuluh sandera dalam keadaan hidup, “Tel Aviv kini berbicara dengan nada berbeda soal kesepakatan menyeluruh.”

Tentara Israel, lanjut sumber itu, tengah mempersiapkan fase baru dari operasi militer. Pasukan cadangan akan mulai dipanggil kembali secara bertahap mulai 2 September, setelah liburan musim panas, sebagai sinyal bahwa operasi militer akan dilanjutkan.

Maariv juga melaporkan bahwa militer Israel memperkirakan pertempuran di Gaza akan berlangsung hingga berbulan-bulan ke depan. Sementara itu, warga Gaza City diperkirakan akan dipaksa mengungsi ke selatan sebagai bagian dari strategi reokupasi. Para direktur rumah sakit di Gaza City telah diminta menyiapkan rencana evakuasi pasien ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza selatan.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan pada Jumat bahwa “pintu neraka akan segera terbuka bagi Hamas di Gaza” jika kelompok tersebut tidak memenuhi tuntutan Israel, termasuk pembebasan seluruh sandera dan pelucutan senjata.

Ia juga mengancam bahwa Gaza “akan bernasib seperti Rafah dan Beit Hanoun”, dua kota yang hancur dalam operasi militer Israel sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Haaretz.

Pada Rabu lalu, militer Israel mengumumkan bahwa mereka mempersiapkan perpanjangan pertempuran hingga tahun 2026, dengan sekitar 130.000 tentara cadangan akan dipanggil dan masa tugas tentara cadangan aktif akan diperpanjang selama satu bulan.

Sekitar 60.000 surat panggilan dinas telah dikeluarkan, dan 20.000 tentara cadangan yang telah bertugas akan menerima pemberitahuan perpanjangan masa tugas. Panggilan tambahan akan dilakukan pada November 2025 dan awal 2026, menurut Haaretz.

Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan hampir 62.300 warga Palestina di Gaza. Serangan militer ini telah menyebabkan kehancuran besar dan memperparah krisis kemanusiaan, termasuk kelaparan yang meluas.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas operasinya di wilayah tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular