Thursday, March 6, 2025
HomeBeritaMedia Israel sebut hanya 10% dari kegagalan 7 Oktober yang terungkap

Media Israel sebut hanya 10% dari kegagalan 7 Oktober yang terungkap

Saluran 14 Israel mengungkapkan bahwa investigasi yang dilakukan oleh militer Israel dan sebagian dipublikasikan pada Senin malam kemarin, hanyalah sedikit dari kegagalan besar yang terjadi.

Saluran tersebut menyatakan bahwa hanya 10% dari daftar kegagalan yang telah diungkapkan kepada public. Sementara itu, terdapat daftar lain yang lebih sulit untuk diterima.

Ditambahkan bahwa kegagalan militer Israel tidak hanya terjadi pada malam 7 Oktober 2023, tetapi telah dibangun selama satu dekade.

Menurut kanal tersebut, kegagalan itu telah mengakar dalam institusi militer Israel.

Disebutkan pula bahwa divisi intelijen militer mengakui bahwa bahkan setelah investigasi selesai, mereka masih belum mengetahui sepenuhnya tentang kelompok-kelompok bersenjata di Jalur Gaza.

Kanal ini mengutip pejabat dari divisi intelijen yang menyatakan bahwa militer Israel memasuki perang di selatan tanpa memahami musuhnya secara penuh.

Ini adalah titik yang sangat berbahaya yang menjelaskan mengapa Hamas masih bertahan, menurut pernyataan para pejabat tersebut.

Ringkasan investigasi

Investigasi yang dilakukan oleh militer Israel mengakui adanya kegagalan total dalam mencegah serangan 7 Oktober 2023 terhadap permukiman di sekitar Gaza. Mereka juga mengungkap detail serta data baru terkait serangan tersebut.

Dalam ringkasan laporan yang diberikan kepada media, militer Israel mengonfirmasi bahwa pasukannya gagal melindungi warga Israel.

Mereka mengakui bahwa Brigade Gaza (Israel) dikalahkan dalam jam-jam awal perang, dengan kelompok perlawanan berhasil menguasai wilayah tersebut.

Seorang pejabat militer mengakui bahwa pasukan Israel memiliki kepercayaan diri yang berlebihan. Mereka mengaku salah dalam menilai kemampuan Hamas sebelum kelompok itu melancarkan serangan.

Investigasi menyimpulkan bahwa serangan dilakukan dalam 3 gelombang dengan sekitar 5.000 pejuang.

Gelombang pertama terdiri dari lebih dari 1.000 pejuang elite Hamas yang menyusup di bawah lindungan tembakan berat.

Gelombang kedua terdiri dari 2.000 pejuang, sementara gelombang ketiga melibatkan ratusan pejuang yang didampingi ribuan warga sipil.

Sementara itu, kantor berita Associated Press mengutip seorang pejabat militer Israel yang mengatakan bahwa pejuang Hamas menyerang pasukan yang dikirim serta perwira tinggi.

“(Itu) mengganggu sistem komando dan kontrol kami, dan kekacauan akibat serangan 7 Oktober menyebabkan insiden tembakan dari pasukan sendiri, meskipun tidak banyak,” katanya.

Pejabat tersebut juga menyebut bahwa komandan militer memperkirakan invasi darat dari 8 titik perbatasan.

“Tetapi Hamas menyerang dari lebih dari 60 titik, dan intelijen kami menunjukkan bahwa perencanaan serangan ini telah dimulai sejak 2017,” lanjutnya.

Selain itu, surat kabar Maariv menyoroti babak baru dari kegagalan militer Israel pada 7 Oktober 2023.

Disebutkan bahwa investigasi militer mengungkap bagaimana angkatan laut Israel gagal menjalankan tugasnya untuk mencegah perahu militan Al-Qassam mencapai pantai Israel pada hari itu.

Investigasi juga mengungkap salah satu insiden paling sulit dalam “kampanye pertahanan” yang dilakukan militer Israel di jam-jam awal serangan Thaufan Al-Aqsa.

Pasukan dari Brigade Golani dikerahkan ke Pantai Zikim setelah kapal-kapal Al-Qassam tiba. Tetapi, mereka menghindari konfrontasi dengan para penyerang dan melarikan diri.

Hal itu menyebabkan tewasnya 17 warga sipil di pantai, termasuk sekelompok remaja, menurut Maariv.

Investigasi mencatat bahwa meskipun ada peringatan pada pukul 04:30 pagi sebelum serangan 7 Oktober, angkatan laut Israel tidak meningkatkan penyebaran mereka di lepas pantai Gaza.

Meskipun ada aktivitas yang tidak biasa di laut Gaza dengan sekitar 70 kapal Palestina di lepas pantai, sebagian besar adalah kapal nelayan, kapal penarik, dan perahu karet kecil.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular