Tuesday, December 24, 2024
HomeBeritaMenkeu Israel nyatakan Qatar sebagai negara musuh

Menkeu Israel nyatakan Qatar sebagai negara musuh

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, melontarkan kritik tajam terhadap Qatar dengan menyebut keterlibatan negara tersebut dalam negosiasi pembebasan sandera sebagai “kesalahan serius” dan menggambarkan Qatar sebagai “negara musuh.”

Smotrich, yang dikenal sebagai tokoh sayap kanan, menyatakan penyesalannya pada Jumat atas keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengirim Kepala Mossad, David Barnea, ke Qatar dalam upaya negosiasi, lansir Middle East Monitor pada Sabtu (26/10).

Dalam unggahannya di X, Smotrich menyatakan: “Qatar adalah negara musuh yang mendukung Hamas dan memperkuat posisinya dalam negosiasi. Tujuannya adalah mencegah kami menghancurkan Hamas. Qatar memiliki Al-Jazeera yang merusak citra Israel di dunia dan upaya perjuangan eksistensi kami.”

Ia menyebut bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan sandera adalah “melalui penyerahan Hamas dengan melanjutkan tekanan militer, seperti yang saat ini dilakukan para pejuang heroik kita di utara Jalur Gaza.”

Kritik terhadap Qatar dari kelompok sayap kanan di Israel, yang dipimpin oleh Netanyahu dan Smotrich, sering muncul.

Januari lalu, Smotrich bahkan menyerukan tekanan dari Barat terhadap Qatar untuk membebaskan para sandera.

Pemerintah Qatar belum memberikan tanggapan atas pernyataan Smotrich. Namun, Doha sebelumnya telah mengecam kritik dari kelompok sayap kanan yang dipimpin oleh Netanyahu.

Pernyataan Menteri Keuangan Israel ini muncul sehari setelah pengumuman bahwa Barnea akan berangkat ke Qatar pada Minggu untuk membahas kemungkinan melanjutkan negosiasi terkait sandera di Gaza.

Qatar memainkan peran penting dalam upaya mediasi untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza dan meluncurkan negosiasi tahanan. Pada November 2023, Qatar berhasil mencapai kesepakatan besar dengan pertukaran ratusan tahanan dari kedua pihak.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular