Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, pada Sabtu (14/9/2025) menegaskan bahwa serangan udara Israel ke wilayah Qatar yang menargetkan anggota Hamas tidak akan mengubah hubungan strategis antara Washington dan Tel Aviv.
“Jelas, kami tidak senang dengan itu; presiden pun tidak senang,” ujar Rubio kepada para wartawan sebelum bertolak menuju Inggris dan Israel dalam rangka kunjungan kerja.
“Namun, hal ini tidak akan mengubah sifat hubungan kami dengan Israel. Meski begitu, kami harus membicarakannya — terutama soal dampaknya terhadap upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” kata dia.
Pernyataan tersebut merespons serangan Israel pada Selasa lalu yang menyasar sebuah kompleks perumahan di Doha yang diketahui menjadi tempat tinggal beberapa pemimpin Hamas.
Serangan tersebut menewaskan lima anggota Hamas serta satu petugas keamanan Qatar, saat mereka tengah mendiskusikan proposal baru dari Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Gaza.
Qatar bersama Amerika Serikat dan Mesir selama ini memainkan peran penting sebagai mediator dalam proses negosiasi antara Israel dan Hamas. Serangan Israel ke wilayah ibu kota Qatar itu memicu kecaman luas dan dinilai sebagai eskalasi berbahaya yang dapat mengganggu jalannya perundingan.
Sejak perang meletus pada Oktober 2023, lebih dari 64.000 warga Palestina telah dilaporkan tewas di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut otoritas lokal dan organisasi kemanusiaan internasional.