Saturday, December 21, 2024
HomeBeritaMUI kecam keras serangan Israel terhadap pasukan perdamaian di Lebanon

MUI kecam keras serangan Israel terhadap pasukan perdamaian di Lebanon

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim, mengecam keras serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap markas pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

Ia menyebut tindakan ini sebagai bentuk “kebejatan moral” serta menunjukkan rusaknya akal dan mental pasukan Israel maupun pemerintah Israel secara keseluruhan.

“Serangan ini memperpanjang daftar panjang tindakan Israel yang membuktikan bahwa negara ini tidak pernah menghormati hukum internasional, tidak berniat menciptakan perdamaian, dan justru terus menciptakan kerusuhan yang mengancam keamanan,” ujar Sudarnoto kepada Gaza Media.

Ia menambahkan bahwa yang paling mengerikan dari tindakan tersebut adalah pembunuhan terhadap warga sipil.

Menurutnya, tindakan brutal seperti ini tidak bisa dibiarkan dan hanya akan memperburuk situasi. “Tidak bisa lagi hanya ditonton atau diratapi. Harus ada tindakan tegas untuk menghentikan pembantaian yang dilakukan oleh IDF. Pertanyaannya, seberapa parah situasi ini harus berkembang sebelum tindakan nyata diambil untuk menghentikan mereka?” tegasnya.

Sudarnoto juga menyerukan agar negara-negara yang mendukung perjuangan Palestina, termasuk negara-negara Timur Tengah, segera berkonsolidasi dan bertindak cepat bersama-sama untuk menghentikan kekejaman Israel.

“Indonesia, sebagai negara yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Palestina, juga perlu mendorong langkah-langkah konkret untuk menghentikan Israel,” tambahnya, sambil menyinggung dua anggota Indonesia dari pasukan perdamaian PBB yang menjadi korban dalam serangan tersebut.

Lebih lanjut, Sudarnoto mengusulkan dua langkah penting yang dapat dilakukan oleh aliansi negara-negara pendukung Palestina.

Pertama, melalui jalur diplomatik dengan mendesak Amerika Serikat agar tidak lagi menjadi tulang punggung ekonomi, politik, diplomatik, dan militer Israel. Kedua, opsi militer dengan memaksa IDF mundur dan melindungi warga sipil dari kebrutalan genosida yang dilakukan Israel.

Ia menegaskan bahwa dunia internasional, termasuk masyarakat global, tidak bisa lagi membiarkan kejahatan yang dilakukan oleh Israel terus berlanjut tanpa respons tegas.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular