Friday, November 15, 2024
HomeBeritaMUI: Kejahatan di Gaza terpampang jelas, Israel-AS kian dikucilkan dunia

MUI: Kejahatan di Gaza terpampang jelas, Israel-AS kian dikucilkan dunia

Hari ini, 7 Oktober 2024, menandai satu tahun sejak serangan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel.

Serangan tersebut, yang terjadi pada 7 Oktober 2023, merupakan salah satu bentuk perlawanan yang berakar dari sejarah panjang penindasan yang dialami rakyat Palestina sejak pengusiran besar-besaran pada 1948, yang dikenal sebagai Yaum an-Naqbah.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, perjuangan melawan penjajahan Israel adalah sah dan berlaku di mana saja, termasuk di Indonesia.

Dalam pernyataannya, Sudarnoto menggarisbawahi bahwa kejahatan yang dilakukan Israel semakin terlihat jelas di mata dunia internasional.

“Semenjak serangan itu, kebusukan moral dan kejahatan Israel semakin terbuka. Genosida yang mereka lakukan bahkan terus diekskalasi hingga ke Libanon Selatan,” ungkapnya dalam keterangan kepada Gaza Media.

Lebih lanjut, Sudarnoto menegaskan bahwa Israel, sejak 1948, telah menjadi agresor, imperialis, dan teroris terbesar di abad 20 dan 21, yang mendapat dukungan kuat dari kelompok Yahudi ekstrem dan Amerika Serikat.

“Imperialisme Yahudi ekstrem ini terus disempurnakan oleh dukungan Evangelisme Amerika,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa kombinasi ini telah menciptakan kerusakan besar terhadap hukum internasional dan keadilan global.

Meski demikian, dalam setahun terakhir, Sudarnoto menilai bahwa Israel dan Amerika mulai merasakan pengucilan politik dan diplomasi global.

“Kebrutalan mereka membuat dunia semakin mengecam. Jika mereka tidak mengambil langkah menuju perdamaian, keduanya akan jatuh oleh kegilaan mereka sendiri,” lanjutnya.

Menurut Sudarnoto, perjuangan Palestina kini sudah membuahkan hasil, meskipun belum sepenuhnya sempurna.

Salah satu pencapaian penting adalah dukungan dari lebih dari dua pertiga negara anggota PBB yang mengakui kedaulatan Palestina.

“Palestina kini telah memiliki hak suara di sidang PBB, sebuah langkah besar yang tak pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

Sudarnoto juga menyoroti pentingnya konsolidasi internasional dalam mendukung Palestina.

“Negara-negara pendukung Palestina harus segera menyepakati langkah konkret untuk menghentikan pembunuhan warga sipil oleh Israel,” tambahnya.

Sebagai penutup, Sudarnoto berharap Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, dapat menjadikan isu Palestina sebagai prioritas dalam 100 hari pertama pemerintahannya.

“Komunikasi dengan Amerika sangat penting agar mereka menghentikan dukungan kepada Israel. Indonesia harus tegas dalam hal ini, termasuk dengan tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegasnya.

Menurutnya, jika langkah ini diambil dengan sungguh-sungguh, maka dunia akan semakin dekat pada perdamaian yang lebih adil dan berkelanjutan.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular