Thursday, January 16, 2025
HomeBeritaNegara-negara Arab serukan pencabutan sanksi untuk Suriah

Negara-negara Arab serukan pencabutan sanksi untuk Suriah

Pada pertemuan yang digelar di Riyadh, Minggu (14/1), negara-negara Arab dan sejumlah pihak internasional mendesak pencabutan sanksi terhadap Suriah dan menciptakan kondisi yang mendukung kembalinya para pengungsi Suriah ke tanah air mereka.

Pertemuan ini dihadiri oleh para Menteri Luar Negeri dari Arab Saudi, Suriah, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Oman, Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Lebanon, Turki, Inggris, dan Jerman, serta wakil Menteri Luar Negeri dari Amerika Serikat dan Italia.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, diskusi utama dalam pertemuan tersebut berfokus pada “langkah-langkah untuk membantu rakyat Suriah dan memberikan dukungan penuh pada masa-masa sulit ini, guna membantu mereka membangun kembali Suriah sebagai negara Arab yang bersatu, merdeka, dan aman untuk semua warganya—bebas dari terorisme dan segala pelanggaran terhadap kedaulatan serta integritas wilayahnya.”

Pernyataan itu juga mengutip Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, yang menegaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk “mengkoordinasikan upaya internasional dalam mendukung Suriah dan mendorong pencabutan sanksi yang diberlakukan terhadap negara tersebut.”

Pangeran Faisal mengajak negara-negara dunia untuk “mencabut sanksi sepihak dan yang diberlakukan PBB terhadap Suriah, serta segera memberikan bantuan kemanusiaan dan ekonomi yang diperlukan untuk membantu rekonstruksi negara Suriah, sekaligus menciptakan kondisi yang memungkinkan pengungsi Suriah untuk kembali ke rumah mereka.”

Ia juga menambahkan, “Sanksi yang masih diberlakukan terhadap rezim Suriah yang lama justru akan menghambat harapan rakyat Suriah untuk pembangunan, pemulihan, dan tercapainya stabilitas.”

Pertemuan di Riyadh ini melanjutkan hasil dari pertemuan-pertemuan sebelumnya di Aqaba, Yordania, pada 14 Desember 2024, yang juga menegaskan pentingnya dukungan internasional bagi Suriah dan komitmen untuk memastikan keamanan dan stabilitas negara tersebut.

Bashar al-Assad, yang telah memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok pemberontak berhasil merebut Damaskus pada 8 Desember lalu, mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung puluhan tahun.

Rezim baru yang dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa kini telah mengambil alih kendali negara.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Pengajar HI Universitas Al Azhar Indonesia, Mahasiswa PhD Hubungan Antarbangsa Universitas Sains Malaysia.
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular