Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan menentukan sendiri negara-negara yang diperbolehkan bergabung dalam pasukan keamanan internasional yang direncanakan untuk ditempatkan di Jalur Gaza.
Pernyataan itu disampaikan Netanyahu pada Minggu, menyusul kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat antara Hamas dan Israel. Dalam kesepakatan tersebut, pasukan keamanan gabungan yang terdiri atas negara-negara Arab dan Muslim direncanakan akan dikerahkan untuk membantu menstabilkan kondisi di wilayah Palestina yang hancur akibat perang.
“Kami telah menyampaikan dengan tegas bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima,” kata Netanyahu dalam pernyataannya.
Netanyahu secara khusus menolak keterlibatan Turki dalam pasukan tersebut. Ankara dan Tel Aviv diketahui memiliki hubungan diplomatik yang tegang dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait isu Palestina.

