Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berhasil menjalani operasi pengangkatan prostat pada Ahad (29/12), lansir Associated Press.
Pejabat rumah sakit yang merawatnya mengonfirmasi bahwa prosedur tersebut berjalan dengan lancar. Netanyahu, yang berusia 75 tahun, sebelumnya didiagnosis dengan infeksi saluran kemih akibat pembesaran prostat jinak.
Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem mengungkapkan bahwa operasi tersebut telah selesai dengan sukses. Selama prosedur berlangsung, Menteri Kehakiman Yariv Levin, yang merupakan sekutu dekat Netanyahu, menjabat sebagai pejabat perdana menteri sementara.
Netanyahu diperkirakan akan dirawat beberapa hari di rumah sakit untuk pemulihan.
Kondisi kesehatan Netanyahu belakangan ini menjadi perhatian, mengingat usianya yang semakin bertambah.
Ia termasuk dalam jajaran pemimpin dunia senior, seperti Presiden AS Joe Biden (82 tahun) dan Presiden terpilih Donald Trump (79 tahun), yang juga tengah menjadi sorotan terkait masalah kesehatan.
Meskipun demikian, Netanyahu berusaha menunjukkan citra sebagai pemimpin yang sehat dan enerjik. Bahkan, dalam persidangannya yang tengah berlangsung terkait tuduhan korupsi, ia mengklaim bekerja selama 18 jam sehari.
Namun, citra tersebut sedikit tergoyahkan setelah terungkap bahwa Netanyahu menderita masalah jantung.
Pada Juli tahun lalu, ia harus menjalani pemasangan pacu jantung setelah mengalami gangguan kesehatan. Selain itu, ia juga sempat dilarikan ke rumah sakit akibat dehidrasi pada tahun yang sama.
Pada bulan Maret lalu, Netanyahu menjalani operasi hernia dengan anestesi total, dan Levin juga menjabat sebagai perdana menteri sementara pada saat itu.
Operasi Netanyahu ini berlangsung di tengah genosida Israel di jalur Gaza.
Lebih dari 45.400 warga Palestina tewas, sementara lebih dari 108.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Selain itu, pada bulan ini, Netanyahu memberikan kesaksian dalam sidang yang menjeratnya dengan tuduhan korupsi. Sementara itu, Jaksa Agung Israel baru-baru ini memerintahkan penyelidikan terhadap istrinya yang diduga terlibat dalam pelecehan terhadap lawan politik dan saksi dalam kasus korupsi tersebut.