Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengalami sakit akibat keracunan makanan dan akan bekerja dari rumah selama tiga hari ke depan. Kantor Perdana Menteri mengumumkan hal tersebut pada Ahad (20/7/2025) malam waktu setempat, lansir Times of Israel.
Kondisi ini menyebabkan seluruh sidang dalam pekan ini terkait kasus dugaan korupsi yang menjerat Netanyahu dibatalkan. Dengan adanya masa reses pengadilan musim panas, sidang lanjutan baru akan digelar paling cepat pada September mendatang.
Netanyahu dilaporkan tidak hadir dalam rapat mingguan kabinet yang digelar Minggu pagi. Kantor Perdana Menteri kemudian merilis pernyataan resmi bahwa Netanyahu tengah sakit.
Menurut keterangan, Netanyahu mulai merasa tidak enak badan pada malam hari dan langsung diperiksa di rumah oleh Dr. Alon Hershko, Direktur Departemen Penyakit Dalam di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem, Yerusalem.
Hershko mendiagnosis bahwa Netanyahu mengalami peradangan usus akibat mengonsumsi makanan yang sudah rusak. Meski demikian, kondisi Netanyahu dinyatakan baik setelah menjalani pemeriksaan lanjutan. Ia menerima cairan infus akibat dehidrasi yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.
“Sesuai anjuran tim medis, Perdana Menteri akan beristirahat di rumah selama tiga hari ke depan dan tetap menjalankan tugas kenegaraan dari sana,” demikian pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri.
Akibat kondisi ini, sidang yang sedianya digelar Senin dan Selasa dibatalkan. Pengadilan Distrik Yerusalem mengonfirmasi bahwa kesaksian Netanyahu selanjutnya baru dapat dilaksanakan setelah 5 September, usai masa reses pengadilan.
Kuasa hukum Netanyahu, Amit Hadad, sebelumnya meminta penundaan sidang, dan permintaan tersebut disetujui oleh Kejaksaan. Namun, upaya untuk menjadwalkan ulang sidang pada Rabu dan Kamis tidak berhasil karena adanya benturan jadwal di pengadilan. Pengadilan akhirnya memutuskan membatalkan seluruh agenda sidang pekan ini.
Netanyahu, yang kini berusia 75 tahun, telah beberapa kali mengalami gangguan kesehatan dalam dua tahun terakhir. Pada akhir Desember 2024, ia menjalani operasi pengangkatan prostat, dan pada Maret 2024 menjalani operasi hernia serta sempat absen akibat flu.
Pada tahun 2023, Netanyahu menjalani pemasangan alat pacu jantung setelah mengalami gangguan irama jantung. Sepekan sebelumnya, ia juga sempat dirawat di rumah sakit karena dehidrasi. Saat itu, tim medis menyatakan bahwa Netanyahu telah mengalami gangguan konduksi jantung selama beberapa tahun.
Laporan medis terakhir yang dipublikasikan pada Januari 2023 menyatakan bahwa Netanyahu berada dalam kondisi kesehatan “sepenuhnya normal”, dengan alat pacu jantung berfungsi baik dan tidak ditemukan tanda-tanda aritmia jantung atau masalah medis serius lainnya.