Saturday, December 21, 2024
HomeHeadlineNetanyahu sebut Israel dalam keadaan berat usai 8 tentaranya tewas di Lebanon

Netanyahu sebut Israel dalam keadaan berat usai 8 tentaranya tewas di Lebanon

pejuang Hizbullah menembaki unit Israel dari jarak dekat dan menggunakan senapan mesin, rudal anti-tank, serta mortir dalam serangan tersebut

Usai mendapat kabar delapan tentaranya tewas di Lebanon selatan kemarin (2/10), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, Israel berada dalam keadaan yang berat.

“Kita berada di tengah perang berat melawan poros kejahatan Iran, yang ingin menghancurkan kita,” tambahnya.

Netanyahu juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para tentara yang tewas dalam pertempuran darat melawan Hizbullah itu.

Dikutip dari Anadolu, Netanyahu juga menyempatkan berbicara soal nasib para sandera Israel di Gaza.

“Kita akan menyelamatkan para sandera kita di selatan (Gaza); kita akan mengembalikan warga kita di utara; dan kita akan menjamin kekekalan Israel,” demikian pernyataan Netanyahu yang dia tulis di akun resmi X.

Sebelumnya, tentara Israel mengonfirmasi delapan tentaranya, termasuk tiga perwira, tewas. Sementara tujuh lainnya, termasuk seorang perwira, mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius, dalam pertempuran di Lebanon selatan.

Baca juga: Menlu Retno: Bagaimana bisa kita percaya pidato Netanyahu?

Kanal 12 Israel melaporkan, konfrontasi pertama terjadi pada Rabu dini hari di desa Odaisseh. Di sana pasukan Israel disergap di pintu masuk sebuah rumah.

Menurut laporan itu, pejuang Hizbullah menembaki unit Israel dari jarak dekat dan menggunakan senapan mesin, rudal anti-tank, serta mortir dalam serangan tersebut.

Proses evakuasi berlangsung lama karena kondisi topografi dan cuaca yang buruk pada dini hari. Sementara mereka harus mengevakuasi enam tentara tewas dan lima lainnya dari Unit Komando Egoz mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Dalam insiden kedua, unit dari Brigade Golani terkena tembakan mortir yang diluncurkan pejuang Hizbullah dari jarak dekat dan jauh, menewaskan dua tentara.

Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, penyergapan oleh Hizbullah terjadi di satu rumah di Lebanon selatan. Di sana terjadi konfrontasi langsung, menewaskan enam perwira dan tentara Israel dari Unit Egoz, serta melukai 30 orang lainnya.

Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap yang sebut sebagai target-target Hizbullah di seluruh Lebanon. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 1.000 korban jiwa dan melukai lebih dari 2.950 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam peperangan lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza. Invasi Israel di Gaza telah menewaskan hampir 41.700 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon bisa memperluas konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih besar.

Baca juga: Hanya separuh dari 101 sandera Israel masih hidup: Netanyahu

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular