Kanal 12 Israel melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan Kepala Staf Militer Herzi Halevi untuk meminta maaf atas “pernyataan berbahaya” terkait kinerja militer Israel di Jalur Gaza.
Demikian dilansir Aljazeera pada Rabu, (17/7).
Kanal 12 menjelaskan, Kepala Staf menuduh Netanyahu memberikan pernyataan berbahaya yang mengisyaratkan bahwa tentara Israel menolak untuk melanjutkan tekanan militer terhadap Hamas.
“Netanyahu tidak meminta maaf kepada Halevi atas pernyataannya tentang kondisi militer Israel,” seperti dilaporkan Kanal 12.
Televisi Israel lainnya, Kanal 13, juga membuat laporan senada. Bahwa perselisihan antara Netanyahu dan militer disebabkan negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Menurut Kanal 13, Netanyahu menuduh pihak militer memaksakan usulan Presiden AS Joe Biden kepadanya.
Kanal tersebut mengutip seorang pejabat keamanan tinggi yang mengatakan bahwa “situasi kesepakatan tersebut suram dan Netanyahu menetapkan syarat-syarat yang tidak bisa diterima oleh Hamas.”
Salah satu syarat yang ditetapkan Netanyahu adalah kehadiran tentara di poros Nitsarim untuk mencegah lewatnya militan.