Tuesday, August 5, 2025
HomeBeritaPanglima militer Israel desak akhiri perang di Gaza, dorong gencatan senjata

Panglima militer Israel desak akhiri perang di Gaza, dorong gencatan senjata

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, dilaporkan mendorong diakhirinya perang di Jalur Gaza dan menyetujui kesepakatan gencatan senjata serta pertukaran tahanan dengan Hamas, ketimbang melanjutkan operasi militer tanpa strategi yang jelas. Hal ini diungkapkan oleh Radio Tentara Israel pada Senin (4/8/2025).

Menurut laporan tersebut, Zamir dalam sejumlah pertemuan tertutup mengkritik kurangnya arahan strategis yang tegas dari tingkat politik terkait perang di Gaza. Ia mendesak para pemimpin politik untuk memberikan kejelasan mengenai rencana jangka panjang.

Zamir juga memperingatkan bahwa kabinet belum pernah bersidang dalam waktu yang cukup lama, meninggalkan militer tanpa kepastian langkah selanjutnya. Ia menyebut bahwa instruksi dari pimpinan politik selama ini “tidak jelas”.

Radio Tentara Israel juga mengutip Zamir yang menyatakan bahwa “posisi Israel masih bisa dilunakkan, dan upaya harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan. Bahkan jika kesepakatan tercapai untuk mengakhiri perang, militer siap menghadapi skenario tersebut dengan segala risiko.”

Zamir meyakini bahwa dalam kesepakatan apa pun di masa depan, Israel masih dapat mempertahankan kendali atas wilayah-wilayah strategis di dekat perbatasan Gaza. Namun, ia memperingatkan bahwa kehadiran militer yang berlarut-larut tanpa rencana yang jelas justru membahayakan keselamatan prajurit dan menguntungkan strategi perang jangka panjang Hamas.

Jika upaya mencapai kesepakatan gagal, menurut Zamir, militer Israel dapat mengambil langkah untuk menguasai seluruh wilayah Gaza. Operasi tersebut diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan, sementara proses “pembersihan” wilayah di atas dan bawah tanah akan memakan waktu bertahun-tahun.

Opsi lain yang dipertimbangkan adalah mengepung dan menguras kekuatan kawasan permukiman di Jalur Gaza, namun hal ini justru berisiko menguras tenaga militer Israel karena potensi perlawanan gerilya yang intens dari kelompok-kelompok bersenjata.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular