Saturday, November 15, 2025
HomeBeritaPBB: Israel tolak 23 permohonan bantuan kemanusiaan sejak gencatan senjata

PBB: Israel tolak 23 permohonan bantuan kemanusiaan sejak gencatan senjata

PBB mengungkapkan pada hari Jumat bahwa Israel telah menolak 23 permohonan bantuan kemanusiaan sejak gencatan senjata di Gaza dimulai pada 10 Oktober lalu, yang mengakibatkan pasokan bantuan penting terhambat untuk masuk ke wilayah tersebut.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyampaikan dalam konferensi pers bahwa, “Jutaan barang perlindungan yang sangat dibutuhkan masih terjebak di Yordania, Mesir, dan Israel, menunggu persetujuan untuk masuk ke Gaza.”

Dia menjelaskan bahwa “sejak gencatan senjata dimulai pada 10 Oktober, pihak berwenang Israel telah menolak 23 permohonan dari sembilan mitra kami untuk memasukkan hampir 4.000 palet pasokan penting, termasuk tenda, kit penyegelan dan pembingkaian, tempat tidur, peralatan dapur, dan selimut.”

Dujarric memperingatkan bahwa kondisi yang semakin memburuk ini meningkatkan risiko bagi warga sipil, dengan mencatat bahwa “kondisi kehidupan yang sangat buruk juga meningkatkan paparan orang terhadap bahan peledak, dengan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan.”

“Sejak gencatan senjata, rekan-rekan kami yang bekerja di bidang penanggulangan ranjau telah mencatat lebih dari 10 cedera akibat bahaya peledakan,” katanya, menambahkan bahwa risiko ini semakin diperburuk oleh ukuran geografis Gaza yang sangat terbatas, yang menyisakan sedikit ruang untuk menghindari area yang mungkin mengandung bahan peledak yang belum meledak.

Dujarric menekankan bahwa “kontaminasi minimal pun dapat memiliki dampak yang luas dan menghancurkan.”

“Sejak gencatan senjata, mitra kami telah menanggapi lebih dari 70 permintaan untuk penilaian bahaya peledakan, mendukung 32 misi antar lembaga, dan memberikan sesi edukasi risiko kepada lebih dari 49.000 orang di Gaza,” tambahnya, seraya menegaskan bahwa jauh lebih banyak yang bisa dilakukan jika PBB diberikan akses ke detektor, suku cadang, dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengatasi bahaya peledakan secara aman.

Dia juga menekankan pentingnya “pembukaan penuh dan berkelanjutan dari pos-pos perbatasan yang ada maupun tambahan, pembersihan barang dan peralatan kritis lainnya untuk dimasukkan, serta fasilitasi yang komprehensif terhadap pekerjaan kami dan pekerjaan mitra LSM kami.”

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler