Jumlah anak yang dirawat di Gaza telah meningkat menjadi 4.000 per bulan sejak Juli, kata PBB pada Selasa.
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa tantangan akses yang parah terus menghambat mitra kemanusiaan untuk dapat melakukan pemantauan secara rutin guna mendeteksi kasus malnutrisi yang membutuhkan perawatan.
“Sejauh ini, pada kuartal keempat 2024, mereka telah melakukan lebih dari 151.000 skrining semacam itu – dari 346.000 anak di bawah lima tahun di Gaza. Sejak Juli, jumlah anak yang dirawat setiap bulan telah meningkat lebih dari 4.000 anak,” ujarnya.
Dujarric juga menyoroti upaya PBB dan mitra-mitranya dalam mengatasi kelaparan di Gaza.
“Di Deir al Balah, harga satu kantong tepung 25 kg melonjak menjadi setara dengan $280, di tengah kekurangan pasokan yang parah. Di Khan Younis, harganya setara dengan $245.”
“Masuknya pasokan makanan lebih banyak ke Gaza sangat penting untuk mengatasi krisis kelaparan yang semakin dalam di seluruh Gaza,” tambahnya.
Terkait laporan New York Times yang menyebut beberapa pejabat Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) diduga sebagai anggota Hamas, Dujarric mengatakan bahwa PBB telah menghubungi media tersebut terkait laporan tersebut.
“Saya pikir yang menarik adalah laporan-laporan tersebut dibagikan oleh aparat keamanan Israel kepada New York Times, bukannya oleh UNRWA yang, setiap kali menerima informasi, selalu mengambil tindakan.”
“Kami berkomitmen untuk melakukan apa saja guna memastikan netralitas operasional dan staf UNRWA tetap terjaga,” tambahnya.