Monday, June 9, 2025
HomeBeritaPejabat Israel: Perang di Gaza bisa berlangsung berbulan-bulan

Pejabat Israel: Perang di Gaza bisa berlangsung berbulan-bulan

Perang berkepanjangan yang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza diperkirakan masih akan terus berlangsung selama berbulan-bulan.

Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat keamanan tinggi Israel kepada harian Yedioth Ahronoth, yang menyebut bahwa pencapaian target operasi militer dengan kecepatan saat ini “sangat lambat” dan terlalu hati-hati.

Menurut pejabat tersebut, untuk memasuki tahap kedua operasi dibutuhkan keputusan dari kepemimpinan politik.

Namun, ia memperingatkan bahwa langkah ini akan meningkatkan risiko terhadap para sandera yang masih ditahan.

“Itu berarti kemungkinan besar akan ada korban di antara para tawanan,” katanya.

Meski pasukan Israel telah menargetkan dan menewaskan sejumlah pemimpin tinggi Hamas, pejabat keamanan itu mengakui bahwa kelompok perlawanan Palestina tersebut belum menunjukkan tanda-tanda kehancuran.

“Hamas memang dalam posisi sulit, tetapi masih jauh dari kolaps,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Hamas tetap beroperasi secara terorganisasi dan belum terlihat adanya kepanikan atau pembelotan dari dalam.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang kini tengah menghadapi tuntutan di Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan kejahatan perang di Gaza, kembali menyatakan bahwa perang akan terus dilanjutkan “hingga semua tujuannya tercapai.”

Ia kembali menegaskan janjinya untuk “mengalahkan Hamas,” membebaskan semua sandera, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

Pernyataan tersebut muncul tak lama setelah diumumkan bahwa 3 tentara Israel tewas dalam pertempuran.

Netanyahu mengakui bahwa harga yang dibayar Israel dalam perang tersebut mahal, namu ia mengakui perlu untuk membayarnya.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan Amerika Serikat (AS) telah melancarkan serangan militer besar-besaran ke Gaza, yang oleh banyak pihak digambarkan sebagai genosida.

Serangan ini meliputi pembunuhan massal, blokade pangan dan air, pengusiran paksa, serta penghancuran infrastruktur sipil.

Semuanya dilakukan di tengah seruan internasional dan perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.

Menurut data terbaru, lebih dari 181 ribu warga Palestina menjadi korban—antara tewas dan terluka—mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

Selain itu, lebih dari 11 ribu orang dinyatakan hilang, ratusan ribu lainnya mengungsi, dan bencana kelaparan telah merenggut banyak nyawa, termasuk anak-anak.

Daya rusak perang ini juga menyebabkan kehancuran besar-besaran terhadap infrastruktur di Gaza, memperparah krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular