Kantor Media Pemerintah (Government Media Office/GMO) di Gaza menyatakan bahwa ratusan ribu warga Palestina kembali mengalami pengungsian paksa akibat serangan militer Israel, dan wilayah Gaza tengah serta selatan—khususnya kawasan al-Mawasi—tidak lagi memiliki ruang atau tempat aman untuk menampung para pengungsi.
“Sudah tidak ada lagi ruang kosong maupun tempat yang aman untuk menampung lebih banyak warga yang mengungsi,” kata GMO dalam pernyataan resmi, Kamis (26/9/2025).
GMO menambahkan, warga terpaksa mendirikan tenda darurat di pinggir jalan yang tidak aman, dalam kondisi yang “tidak memenuhi standar minimum kehidupan yang layak.”
Menurut laporan tersebut, tent-tenda bantuan dari luar negeri masih dicegah masuk oleh militer Israel, sementara stok yang tersisa di pasar lokal dijual dengan harga sangat mahal. Akibatnya, banyak warga yang tidak memiliki perlindungan apa pun dari cuaca ekstrem, baik panas menyengat maupun hujan.
GMO menyebut kondisi ini sebagai bagian dari kebijakan sistematis yang dijalankan oleh Israel dan didukung oleh pemerintah Amerika Serikat.
“Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera bertindak memberikan perlindungan nyata bagi warga sipil Gaza,” lanjut pernyataan tersebut.