Wednesday, October 22, 2025
HomeBeritaPemerintah Jerman tolak tampung anak-anak Gaza yang terluka

Pemerintah Jerman tolak tampung anak-anak Gaza yang terluka

Pemerintah Jerman menolak tawaran dari Kota Hanover di Jerman utara untuk menerima hingga 20 anak dari Jalur Gaza yang mengalami luka dan trauma, demikian dilaporkan sejumlah media, Selasa mengutip kantor berita Anadolu.

Wali Kota Hanover, Belit Onay, menyatakan penyesalan mendalam atas penolakan tersebut. “Kami sangat menyesalkan respons dari Kementerian Dalam Negeri Federal. Penolakan ini mengecewakan dan sulit dipahami,” ujar Onay, yang berasal dari keluarga imigran Turki.

Pernyataan Onay turut disampaikan oleh Presiden Regional Hanover, Steffen Krach. Ia menyoroti bahwa lebih dari 16.000 orang di Gaza bergantung pada bantuan medis dari luar negeri.

“Tidak memberikan bantuan, setidaknya kepada mereka yang paling membutuhkannya—yakni anak-anak—adalah tindakan yang kejam,” kata Krach.

Dalam surat resmi yang diperoleh kantor berita Jerman, dpa, Kementerian Dalam Negeri Jerman menyebut bahwa meskipun ada kemajuan dalam upaya penghentian pertempuran, situasi di Jalur Gaza masih “sangat membingungkan dan tidak dapat diprediksi.”

Surat tersebut juga menyinggung ketidakpastian di pihak otoritas Israel dan Mesir, yang memiliki tanggung jawab dalam penerbitan izin keluar dari wilayah tersebut.

Menurut kementerian, pemindahan anak-anak untuk pengobatan ke Jerman melibatkan prosedur yang sangat kompleks, seperti verifikasi identitas pasien, pendampingan keluarga, penilaian keamanan, pembiayaan, serta kemungkinan realistis untuk kembali ke Gaza.

Dari sudut pandang pemerintah federal, dukungan terhadap perawatan medis bagi korban luka dan sakit berat lebih baik dilakukan di wilayah sekitar atau di tempat yang lebih dekat dengan Gaza.

“Kami memiliki keinginan yang sama untuk membantu warga sipil yang terdampak, khususnya anak-anak, di Gaza. Namun, kami memandang ada cara lain yang lebih efektif untuk membantu sebanyak mungkin orang,” tulis kementerian dalam surat tersebut.

Selain Hanover, beberapa kota lain seperti Bremen, Dusseldorf, Leipzig, Bonn, Frankfurt, dan Kiel juga telah menyatakan dukungan terhadap inisiatif tersebut. Gereja Protestan di negara bagian Lower Saxony, tempat Hanover berada, turut mendukung upaya kemanusiaan ini.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler