Penghargaan Buku Palestina (PBA) secara resmi menutup pengajuan untuk siklus 2025, menandai berakhirnya tahun yang sukses dengan lebih dari 80 buku yang terdaftar. Memasuki tahun ke-14, Penghargaan ini terus berkembang pesat, menjadi platform penting bagi sastra yang mengangkat sejarah, identitas, dan perlawanan Palestina.
Pengajuan buku tahun ini datang di tengah pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Beberapa buku ditulis oleh para pengarang yang langsung mengalami serangan tersebut, sementara lainnya berasal dari penulis yang baru-baru ini terpaksa mengungsi dan kini membagikan pengalaman hidup mereka dari pengasingan.
Beberapa judul juga diterbitkan untuk mendukung bantuan kemanusiaan di Gaza, menegaskan peran sastra tidak hanya sebagai kesaksian, tetapi juga sebagai aksi solidaritas.
Meskipun terus ada upaya untuk membungkam suara-suara Palestina, semakin banyaknya jumlah dan variasi pengajuan mencerminkan pesan yang jelas: narasi Palestina tidak dapat dibungkam. Sejak pertama kali diadakan, Penghargaan ini telah menarik perhatian penulis yang sedang berkembang maupun yang sudah mapan, yang karyanya menegaskan signifikansi budaya dan politik Palestina dalam percakapan global.
Sekelompok tujuh juri terhormat kini akan memulai proses penilaian terhadap karya-karya yang diajukan.
Daftar pendek akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang, sementara pemenang akan diumumkan dalam upacara tahunan pada November 2025. Pembaca diundang untuk mengikuti situs web resmi PBA untuk pembaruan dan pengumuman lebih lanjut.
Pengajuan untuk Penghargaan Buku Palestina 2026 akan dibuka pada awal tahun depan, dan buku-buku berbahasa Inggris yang diterbitkan antara Juni 2025 dan Mei 2026 yang fokus pada Palestina akan diundang untuk diserahkan.