Pasukan penjajah Israel pada hari Kamis ini menghancurkan beberapa rumah di Tulkarm dan Hebron.
Mereka melepaskan babi-babi di area dekat Kamp Pengungsi Nur Shams di Tulkarm, yang telah mengalami serangan selama 74 hari berturut-turut.
Di Tulkarm, tentara penjajah menghancurkan dua rumah yang dihuni, salah satunya milik keluarga tahanan Muhammad Shahrour, setelah meledakkannya dan mengepung area tersebut.
Pasukan penjajah juga menghancurkan sebuah rumah di desa Shufa dengan dalih dibangun tanpa izin.
Proses penghancuran disertai dengan penembakan granat dan peluru karet untuk membubarkan pemilik rumah dan para pendukungnya, yang menyebabkan salah satu dari mereka terluka.
Sumber Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan penjajah Israel menggerebek kota Shaqba di sebelah barat Ramallah.
Tujuannya, untuk menghancurkan rumah-rumah dan menggusur tanah di kota tersebut.
Sumber juga menyebutkan bahwa pasukan penjajah menggerebek Kamp Pengungsi Al-Am’ari di selatan Ramallah pada pagi hari ini.
Pasukan penjajah menyebar di jalan-jalan dengan patroli berjalan kaki, menutup beberapa jalan, dan melarang pergerakan bersamaan dengan jam masuk sekolah.
Namun kemudian pasukan tersebut mundur dari kamp tanpa adanya laporan penangkapan atau luka-luka.
Pasukan penjajah juga menyerbu kota Al-Mughayyir di timur laut Ramallah, mendobrak beberapa rumah warga, dan menyerang para penduduknya.
Sumber Al Jazeera mengabarkan bahwa pasukan penjajah menangkap seorang anak dan seorang pemuda selama penggerebekan tersebut.
Penggeledahan berlangsung selama beberapa jam dan disertai dengan serangan terhadap beberapa pemuda.
Di Hebron, sumber Al Jazeera menyebutkan bahwa alat berat penjajah mulai menghancurkan dua rumah di desa Ar-Rihiya di selatan kota tersebut di Tepi Barat.
Insiden Serius
Dalam sebuah insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya, pasukan penjajah Israel pada Kamis dini hari melepaskan truk besar berisi babi di wilayah perumahan pegawai di daerah Aktaba, yang berbatasan dengan Kamp Nur Shams di sebelah timur kota Tulkarm.
Sumber lokal dan saksi mata menyatakan bahwa tentara penjajah menurunkan sejumlah besar babi di sekitar daerah tersebut.
Dalam tindakan provokatif yang mengancam keselamatan warga dan memicu kekhawatiran akan digunakannya hewan-hewan ini untuk menakut-nakuti penduduk dan merusak properti mereka.
Pasukan penjajah juga mendirikan pos pemeriksaan darurat di jalan menuju Rumah Sakit Pemerintah Syahid Thabet Thabet, yang mengakibatkan kemacetan dan menghambat lalu lintas warga serta ambulans.
Pasukan juga menggerebek sebuah kafe dan menginterogasi sejumlah pemuda di dalamnya tanpa adanya laporan penangkapan.
Di Jalan Muqata’a di bagian timur kota, pasukan penjajah melakukan penggerebekan besar-besaran yang disertai dengan pendirian pos pemeriksaan darurat dan pemeriksaan kendaraan secara ketat.
Hal itu dalam rangkaian serangan yang terus berlangsung di kota dan kedua kamp pengungsinya (Tulkarm dan Nur Shams).
Penangkapan dan luka-luka
Di Nablus, pasukan penjajah menangkap empat warga, termasuk seorang jurnalis, di wilayah utara Tepi Barat pada Kamis dini hari.
Sumber media dan keamanan menyebutkan bahwa kendaraan militer penjajah menggerebek beberapa lingkungan di bagian timur, barat, dan tengah kota, mendobrak beberapa rumah, merusak isinya, dan menangkap empat warga.
Di kota Halhul dan Dura, pasukan penjajah Israel menangkap tiga warga, serta sejumlah pekerja di kota Tarqumiya di Provinsi Hebron.
Sumber menyebutkan bahwa pasukan penjajah mendobrak rumah-rumah warga dan merusak isinya.
Tentara penjajah juga menangkap dua pemuda dari kota ‘Arura dan Deir Ghassana di barat laut Ramallah.
Sumber lain menyebutkan bahwa pasukan penjajah menggerebek Kamp Al-Am’ari di selatan dan menutup seluruh pintu masuknya, sementara tentara menyebar di gang-gang kamp, meskipun tidak ada laporan penangkapan.
Di Jericho, empat warga Palestina terluka akibat serangan oleh pasukan penjajah di sebuah pos pemeriksaan militer di utara kota tersebut.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam pernyataan pers bahwa tim medisnya menangani 4 korban luka.
Korban luka akibat pemukulan oleh tentara penjajah Israel saat mereka melintasi pos pemeriksaan “Banana” di utara Jericho.
Di Al-Eizariya, pasukan penjajah menggerebek kota di tenggara Yerusalem yang diduduki. Sumber lokal melaporkan bahwa pasukan penjajah menggerebek kota, mendobrak dan menggeledah sejumlah rumah.
Hal ini terjadi seiring dengan terus berlanjutnya serangan penjajah terhadap Kamp Balata di timur Nablus untuk hari kedua berturut-turut.
Hal itu bersamaan dengan peningkatan agresi di kota Jenin dan Tulkarm di utara Tepi Barat.
Sejak 21 Januari lalu, militer Israel terus melancarkan agresi terhadap kamp-kamp, kota-kota, dan desa-desa di utara Tepi Barat.
Pemerintah Otoritas Palestina memperingatkan bahwa agresi ini merupakan bagian dari langkah Israel untuk secara resmi mencaplok wilayah Tepi Barat, yang akan menggagalkan penerapan solusi dua negara.
Sejak dimulainya genosida di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel dan para pemukimnya telah meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat. Akibatnya, lebih dari 947 warga Palestina gugur syahid. Sekitar 7.000 orang terluka, dan 15.800 lainnya ditangkap, menurut data resmi Palestina.
Dengan dukungan Amerika Serikat (AS), Israel sedang melakukan genosida di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 166.000 warga Palestina gugur atau terluka.
Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang.