Saturday, March 29, 2025
HomeBeritaPenulis Israel: Kepala militer baru layani agenda berbahaya Netanyahu

Penulis Israel: Kepala militer baru layani agenda berbahaya Netanyahu

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Haaretz dalam bahasa Ibrani, penulis Rogel Alper menjelaskan bahwa penunjukan Eyal Zamir sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel menandai perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Zamir menjadi Kepala Staf pertama yang secara terbuka mengadopsi pandangan ekstremis tanpa berusaha menyembunyikan ideologinya di balik slogan-slogan profesional.

Penulis menunjukkan bahwa keputusan penunjukan ini pada awalnya tampak masuk akal. Alasannya, Zamir dipandang sebagai sosok profesional yang tidak terkait dengan kepentingan politik sempit serta tidak terlibat dalam kegagalan pada 7 Oktober 2023.

Namun, seiring waktu, sikapnya yang sebenarnya mulai terungkap. Zamir ternyata memiliki agenda yang melampaui kepentingan keamanan dan justru mendukung visi politik ekstrem yang bertujuan mengubah situasi di Jalur Gaza secara drastis.

Penulis menyebutkan bahwa Zamir mengajukan rencana untuk menginvasi Gaza dengan mengerahkan beberapa divisi militer. Termasuk unit cadangan besar, dengan tujuan menghancurkan kekuasaan Hamas sepenuhnya.

Ia meyakinkan para pemimpin politik bahwa ia mampu mencapai kemenangan total, yang sejalan dengan visi yang telah dipromosikan oleh Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu sejak awal perang.

Di sisi lain, fenomena yang dikenal sebagai “penolakan abu-abu” mulai muncul di dalam tentara Israel.

Beberapa tentara menunjukkan ketidakpuasan terhadap perang yang terus berlanjut. Mereka memperlambat pelaksanaan perintah atau mencari cara hukum untuk menghindari tugas militer.

Rogel Alper menyoroti bahwa fenomena ini dapat berdampak pada kemampuan tentara dalam menjalankan rencana Zamir.

Namun, hal ini justru menguntungkan Netanyahu, yang berusaha mengalihkan perhatian publik Israel ke isu-isu keamanan dan militer guna menunda tindakan hukum atau politik terhadapnya.

Penulis berpendapat bahwa penunjukan Zamir bukanlah keputusan militer murni. Melainkan bagian dari rencana terstruktur untuk membentuk kembali kepemimpinan tentara agar sesuai dengan agenda pemerintah.

Ia menambahkan bahwa Zamir menunjukkan kesetiaan mutlak kepada Netanyahu. Sejak hari pertamanya menjabat, ia berusaha menyingkirkan pihak-pihak yang dapat menjadi penghalang bagi implementasi visinya. Seperti mantan juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari.

Alper menegaskan bahwa Zamir memimpin tentara Israel untuk menjalankan agenda politik ekstrem, yang menurutnya merupakan ancaman bagi keamanan Israel.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular