Kedutaan Besar Palestina di Kairo mengumumkan bahwa perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza akan dibuka kembali mulai Senin (21/10/2025) mendatang. Pembukaan ini bertujuan untuk memungkinkan warga Palestina yang berada di Mesir kembali ke Gaza.
Dalam pernyataan resminya pada Sabtu (19/10/2025), Kedutaan Besar Palestina menyampaikan bahwa pembukaan perbatasan akan dilakukan berdasarkan mekanisme koordinasi yang telah ditetapkan. Warga Palestina yang ingin kembali diminta mendaftarkan diri melalui aplikasi daring yang telah disediakan. Mereka akan diberi informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan titik kumpul sebelum menuju perbatasan Rafah.
Sejak Mei 2024, militer Israel menutup akses warga Palestina di perbatasan Rafah. Perbatasan ini sebelumnya merupakan satu-satunya jalur keluar-masuk Gaza yang tidak berada di bawah kendali langsung Israel sebelum perang dimulai pada Oktober 2023.
Sementara itu, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang tercapai pekan lalu memungkinkan pertukaran tahanan. Hamas membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup serta menyerahkan jenazah 11 lainnya. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari rencana yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tahap pertama mencakup pertukaran tahanan, sementara tahap selanjutnya mencakup upaya rekonstruksi Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa kehadiran Hamas.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan 68.116 orang dan melukai 170.200 lainnya.
