Friday, November 21, 2025
HomeBeritaPertama kalinya, Israel latih 20 warga Druze pemadam kebakaran

Pertama kalinya, Israel latih 20 warga Druze pemadam kebakaran

Sebanyak 20 warga Druze dari provinsi Suwayda di selatan Suriah akan menjalani pelatihan pemadam kebakaran di Israel, yang untuk pertama kalinya diadakan, menurut laporan media Israel pada Kamis.

Program pelatihan tersebut akan menempatkan para peserta dari Suriah — semuanya berasal dari komunitas Druze — dalam kursus intensif selama tiga minggu menggunakan sistem simulasi pemadam kebakaran terbaru milik Israel, kata harian Yedioth Ahronoth.

Kursus itu akan melatih mereka menghadapi skenario kompleks, termasuk kebakaran kendaraan, kebakaran pemukiman, dan kebakaran pusat perbelanjaan, serta akan mengajarkan teknik penyelamatan profesional di lingkungan berbahaya, menurut laporan tersebut.

Setelah menyelesaikan program, para peserta Druze itu akan kembali ke rumah mereka dengan peralatan profesional dan satu unit truk pemadam kebakaran baru untuk mendirikan pusat pemadam kebakaran di wilayah Druze di seberang Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, kata surat kabar itu.

Inisiatif tersebut dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, bekerja sama dengan Dewan Keamanan Nasional Israel.

Belum ada komentar dari otoritas Suriah mengenai laporan tersebut.

Damaskus mengatakan bahwa mereka menjamin hak yang sama bagi seluruh komponen masyarakat Suriah, termasuk komunitas Druze, dan menuduh Israel menggunakan klaim dukungan terhadap komunitas Druze sebagai dalih untuk campur tangan dalam urusan internal Suriah.

Israel telah menduduki Dataran Tinggi Golan milik Suriah sejak 1967 dan memperluas penguasaannya setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad pada akhir 2024.

Selain wilayah Suriah, Israel juga menduduki sebagian wilayah Lebanon dan Palestina, dan telah menolak untuk mundur ke perbatasan sebelum Juni 1967 atau mengizinkan pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler