Thursday, September 19, 2024
HomeBeritaPerundingan delegasi Mesir dan Israel di Kairo gagal capai kesepakatan

Perundingan delegasi Mesir dan Israel di Kairo gagal capai kesepakatan

Perundingan delegasi Mesir dan Israel pada Kamis (22/8), untuk mencapai gencatan senjata di Gaza tidak membuahkan hasil, menurut laporan media Israel pada Jumat.

Penyiaran Publik Israel KAN melaporkan, pembicaraan yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas tidak menunjukkan kemajuan.

Putaran negosiasi yang dimediasi terbaru berakhir pada 16 Agustus di Doha, Qatar, dengan AS menyajikan apa yang digambarkan Gedung Putih sebagai “proposal jembatan akhir” untuk Israel dan Hamas.

Proposal itu diklaim sejalan dengan prinsip-prinsip yang didukung oleh Presiden Joe Biden pada 31 Mei. Rincian proposal tersebut tetap dirahasiakan.

Baca juga: Yahya Sinwar terlibat aktif dalam pengambilan keputusan

Namun, Hamas sejak itu menolak proposal tersebut, menyatakan bahwa itu sejalan dengan kondisi baru yang diajukan oleh Netanyahu.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah mencoba mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Namun, upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas agar menghentikan perang.

Baca juga: Mesir tegaskan Israel harus mundur dari Koridor Philadelphi dan Perlintasan Rafah

Israel terus melancarkan ofensif brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan ini telah menyebabkan lebih dari 40.200 kematian warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, meninggalkan sebagian besar wilayah tersebut dalam kehancuran.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina telah mencari perlindungan sebelum daerah tersebut diinvasi pada 6 Mei.

Baca juga: PENTING! Setiap bulan, lebih dari 1000 tentara Israel masuk pusat rehabilitasi

Baca juga: EKSKLUSIF | Takziyah ke rumah Ismail Haniyah di Doha

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular