Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, pada Rabu (18/6) menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera mengambil langkah guna mewujudkan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Ia memperingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut akan berdampak buruk, tidak hanya bagi kawasan, tetapi juga terhadap perdamaian global.
Pernyataan tersebut disampaikan Sharif dalam rapat kabinet yang digelar di Islamabad, seperti dilaporkan televisi pemerintah, Pakistan Television. Dalam kesempatan itu, Sharif kembali menegaskan dukungan Islamabad terhadap Teheran dan mengecam keras agresi yang dilakukannya Israel, yang ia sebut sebagai bentuk “kebiadaban terang-terangan”.
Pernyataan ini muncul beberapa jam sebelum Kepala Staf Angkatan Bersenjata Pakistan, Jenderal Asim Munir, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Rabu malam waktu setempat.
Sharif juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Iran untuk menyampaikan dukungan dan solidaritas dari Pakistan atas situasi yang berkembang.
Sebelumnya, Pemerintah Pakistan menyatakan bahwa Iran memiliki hak untuk membela diri atas serangan yang dilakukan oleh Israel.
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Sharif juga mengecam keras serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza. Ia menilai bahwa Tel Aviv telah melancarkan gelombang kekerasan yang sangat brutal.
Ketegangan di kawasan meningkat sejak Jumat lalu, ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel.
Sedikitnya 585 orang dilaporkan tewas dan 1.326 lainnya luka-luka akibat serangan Israel ke Iran sejak Jumat lalu. Sementara itu, otoritas Israel menyebut sedikitnya 24 warganya tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan rudal balasan dari Iran.
