Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, bertemu dengan Ahmed Al-Sharaa, kepala administrasi Suriah yang baru, pada hari Selasa (28/1) di Damaskus, seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency.
Dalam pertemuan tersebut, Mustafa menyampaikan salam dari Presiden Mahmoud Abbas dan rakyat Palestina kepada kepemimpinan serta rakyat Suriah, menurut pernyataan yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri Palestina.
Mustafa menegaskan dukungan Palestina untuk Suriah dan integritas teritorial negara yang tengah dilanda perang tersebut.
“Hari ini, dari Damaskus, kami memandang masa depan Suriah dengan harapan bahwa negara ini akan mampu mengatasi tantangan yang ada. Bagi kami, Suriah adalah negara yang sangat penting, yang mendukung dan memperjuangkan perjuangan kami,” kata Mustafa dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Palestina “dengan tegas dan tanpa ragu” mendukung penghapusan sanksi internasional terhadap Suriah sebagai “syarat fundamental untuk stabilitas, perkembangan, serta kembalinya Suriah ke tempat dan peran yang seharusnya di Liga Arab.”
“Selagi kami menegaskan persatuan Suriah, kami juga menegaskan kembali persatuan Wilayah Palestina dan hak rakyat kami untuk mendirikan negara merdeka dan berdaulat berdasarkan legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab, di bawah satu kepemimpinan yang sah yang diwakili oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO),” tambah Mustafa.
Bashar Al-Assad, yang telah memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-pemerintah berhasil menguasai Damaskus pada 8 Desember lalu, yang menandai berakhirnya rezim Partai Baath yang telah berkuasa sejak 1963.
Sekarang, sebuah administrasi baru yang dipimpin oleh Al-Sharaa telah mengambil alih kendali negara tersebut.