Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya secara beapi-api dalam sidang umum PBB untuk menolak penjajahan.
Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia pernah diperlakukan lebih hina dari anjing ketika masa penjajahan dulu.
“Selama berabad-abad, bangsa Indonesia hidup di bawah penjajahan, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih hina daripada anjing di Tanah Air kami sendiri,” jelasnya.
Hingga hari ini, kata dia, Indonesia tetap berhadapan dengan bahaya besar, tantangan, dan ketidakpastian. Kebodohan manusia, yang disulut oleh ketakutan, rasisme, kebencian, penindasan, dan apartheid, mengancam masa depan kita bersama.
“Negara saya mengenal penderitaan ini,” ujar Prabowo.
Namun, lanjutnya, hal tersebut justru membuat Indonesia makin paham apa pentingnya solidaritas.
“Dalam perjuangan kami untuk kemerdekaan, dalam perjuangan kami untuk mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan, Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri bersama Indonesia dan memberikan bantuan penting,” tuturnya.
Prabowo pun mengapresiasi keputusan-keputusan PBB dalam bidang kemanusiaan. Menurutnya, hal itu turut memberi Indonesia legitimasi internasional dan mendukung pembangunan awal Tanah Air.
“Dan karena itu, hari ini Indonesia berdiri di ambang kemakmuran bersama serta kesetaraan dan martabat yang lebih besar,” tegasnya.