Pemerintah Prancis mengumumkan pada Selasa (30/7) bahwa pihaknya akan mulai menjatuhkan total 40 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza mulai Jumat mendatang, demikian dilaporkan Anadolu.
“Kami akan mengatur, mulai Jumat dan bekerja sama erat dengan otoritas Yordania, empat penerbangan yang masing-masing membawa 10 ton makanan ke Jalur Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot kepada stasiun televisi BFM TV seperti dikutip Middle East Monitor.
Barrot memberikan pernyataan tersebut saat ia turut memimpin konferensi tingkat tinggi mengenai solusi dua negara bagi konflik Palestina-Israel di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
Ia menegaskan bahwa jalur udara memang “berguna,” namun “tidak mencukupi” untuk memenuhi kebutuhan warga Gaza yang menghadapi krisis kemanusiaan parah.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 52 ton bantuan kemanusiaan dari Prancis yang masih tertahan hanya beberapa kilometer dari perbatasan Gaza.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi otoritas Israel untuk akhirnya menyetujui pembukaan akses darat ke Gaza secara lebih signifikan demi meringankan penderitaan luar biasa warga sipil di sana,” tegas Barrot.
Lebih lanjut, Barrot mengatakan bahwa Prancis telah mencapai bahkan melampaui tujuan diplomatiknya dengan menciptakan momentum baru, merujuk pada pernyataan Inggris yang menyatakan akan mempertimbangkan pengakuan atas Negara Palestina.
“Negara-negara lain kini mengikuti langkah tersebut,” kata dia. “Singkatnya, kami telah menghidupkan kembali cakrawala politik: solusi dua negara, yang sebelumnya nyaris runtuh.”