Prancis menyerukan Israel untuk menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah setelah serangan lintas perbatasan menewaskan 13 warga sipil di wilayah pedesaan Damaskus, dilaporkan Anadolu, Minggu.
Militer Israel menyerang kota Beit Jinn dan jalan menuju Mazraat Beit Jinn pada Jumat, menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, serta melukai beberapa lainnya.
Jean-Baptiste Faivre, Kepala Urusan Prancis untuk Suriah, menyatakan melalui akun perusahaan media sosial X bahwa negaranya menekankan pentingnya menjaga persatuan, kedaulatan, dan stabilitas Suriah sesuai hukum internasional dan kesepakatan pemisahan pasukan Israel-Suriah.
Faivre menyampaikan keprihatinan Prancis atas tewasnya warga sipil dalam operasi militer Israel di Beit Jinn dan meminta Israel menghormati kedaulatan Suriah serta integritas wilayahnya.
Ia juga mengimbau negara-negara di kawasan untuk terus berupaya menjadikan Suriah sebagai pusat perdamaian, keamanan, dan stabilitas demi kepentingan rakyat Suriah dan seluruh kawasan.
Data pemerintah Suriah menunjukkan bahwa Israel telah melakukan lebih dari 1.000 serangan udara dan lebih dari 400 serangan lintas perbatasan ke provinsi selatan Suriah sejak Desember 2024.
Setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada akhir 2024, Israel memperluas pendudukan Dataran Tinggi Golan Suriah dengan merebut zona penyangga demiliterisasi, langkah yang dinilai melanggar Kesepakatan Pemisahan Pasukan 1974 dengan Suriah.


