Jakarta (ANTARA)
Presiden Joko Widodo menyatakan tewasnya Ismail Haniyah, pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas di Teheran, Iran, merupakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi.
“Itu sebuah kekerasan, pembunuhan, yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran,” kata Presiden Jokowi usai menghadiri Peresmian Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024 di JCC Senayan Jakarta, Kamis, (1/8).
Jokowi menegaskan Indonesia mengecam keras pembunuhan terhadap Ismail Haniyah.
“Saya kira semua, termasuk Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Indonesia kecam pembunuhan Ismail Haniyah
Baca juga: Menantu Haniyah: kami hanya ucapkan apa yang Allah ridhai
Kelompok Hamas sebelumnya memastikan Ismail Haniyah meninggal dunia pada Rabu awal pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran.
“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyah,” demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.
Menurut organisasi itu, Haniyah sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7).
Pembunuhan Haniyeh sontak mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan pemimpin Hamas tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya.
Disalin dari ANTARA