Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, bertemu dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Arab Saudi pada Ahad dalam kunjungan internasional pertamanya sejak jatuhnya Bashar al-Assad, demikian dilaporkan media negara.
Setelah pertemuan tersebut, Sharaa mengatakan bahwa Arab Saudi berkomitmen untuk mendukung negara yang dilanda perang itu.
“Kami mengadakan pertemuan panjang di mana kami merasakan dan mendengar keinginan tulus untuk mendukung Suriah dalam membangun masa depannya,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Kepresidenan Suriah sebelumnya mengunggah sebuah foto di X yang menunjukkan Sharaa dan Menteri Luar Negrinya di dalam pesawat pribadi dengan keterangan “Presiden Sharaa dan Asaad al-Shaibani melakukan perjalanan ke Arab Saudi, kunjungan resmi pertama.”
Sharaa bersama Hayat Tahrir al-Sham, memimpin penggulingan Assad pada bulan Desember, diangkat sebagai presiden sementara pada hari Rabu.
Raja Salman dan putranya, penguasa de facto negara tersebut Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, adalah salah satu yang pertama memberi selamat kepada Sharaa atas penunjukan resminya.
Pemerintah Suriah kini mengandalkan negara-negara Teluk yang kaya untuk membiayai rekonstruksi negara mereka yang hancur akibat perang dan menghidupkan kembali perekonomiannya.
Pada hari Kamis, Damaskus menerima Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, yang menekankan perlunya segera membentuk pemerintahan yang mewakili semua lapisan masyarakat Suriah untuk memperkuat stabilitas dan melanjutkan proyek-proyek rekonstruksi, pembangunan, dan kemakmuran.
Menurut Damaskus, kedua pihak membahas masalah rekonstruksi.
Pemerintah Suriah yang baru telah menerima kunjungan diplomatik yang stabil sejak penggulingan Assad pada bulan Desember di mana Shaibani melakukan beberapa kunjungan luar negeri yang terbaru termasuk berpartisipasi dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.